Delegasi Human Fraternity Fellowship: NU Punya Sejarah Panjang, Ajarkan Cara Hidup Berdampingan
NU Online · Kamis, 14 Agustus 2025 | 17:00 WIB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan delegasi beasiswa Human Fraternity 2025 di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (13/8/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) menjadi salah satu destinasi kunjungan delegasi Human Fraternity Fellowship 2025 yang diselenggarakan oleh Zayed Award for Human Fraternity dan Georgetown University's Berkley Center. Kunjungan itu dilakukan di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Rabu (13/8/2025).
Emily, panitia Human Fraternity Fellowship 2025, menyampaikan bahwa NU dipilih menjadi destinasi karena merupakan salah satu organisasi penerima penghargaan Zayed Award.
"NU salah satu penerima penghargaan kami, Zayed Award for Human Fraternity 2024," ujarnya kepada NU Online.
Tidak hanya itu, NU juga memiliki sejarah panjang dalam mempromosikan bagaimana hidup berdampingan. Hal itu tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, serta menjadi pelopor kemanusiaan.
"Inilah salah satu alasan mengapa kami harus datang dan mengunjungi kantor pusat NU, kita harus belajar, dan kita harus bertemu dengan Syekh Yahya (ketua umum PBNU)," katanya.
Delegasi Human Fraternity ini terdiri dari 10 mahasiswa yang berlatar belakang empat agama berbeda dan berasal dari negara berbeda. Mereka sengaja diterbangkan ke Jakarta, Indonesia untuk belajar.
"Untuk bertemu dengan NU, mendengar tentang humanitarian Islam, serta mempelajari budaya hidup berdampingan di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, delegasi Human Fraternity 2024 secara khusus diajak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Setiap tahun, panitia memilih sebuah kota yang memiliki sejarah tentang keberagaman dan perdamaian. "Lalu membawa para mahasiswa ke sana agar mereka dapat belajar langsung di lapangan, dan membawa pelajaran itu kembali ke kampus masing-masing," ujarnya.
Para delegasi itu datang dari beragam latar belakang, dan benar-benar saling belajar satu sama lain. "Kami juga memiliki tiga mahasiswa Indonesia yang menjadi duta negara Indonesia dan kami—mereka yang mengajak berkeliling dan memperkenalkan segala hal tentang Indonesia," ujarnya.
Pertemuan itu dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan Ahmad Suaedy, Wakil Sekretaris Jenderal Sidrotun Naim, Safira Mahrusah, dan Ahmad Ginanjar Sya’ban. Hadir pula Mohamed El Amin dari Muslim Elders Council.
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
3
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
6
Badai Perlawanan Rakyat Pati
Terkini
Lihat Semua