Warta

Gus Mus: Ahlul Halli wal Aqdi Lebih Tepat Tentukan Rois Am

NU Online  ·  Jumat, 26 Maret 2010 | 03:07 WIB

Makassar, NU Online
Wacana menghidupkan kembali sistem pemilihan ahlulhalli wal aqdi (ditunjuk tim formatur yang beranggotakan para kiai senior untuk memutuskan), merupakan cara yang tepat dan elegan dalam menentukan Rais Am. Apalagi cara itu sudah menjadi tradisi yang turun temurun di NU.

"Ahlulhalli wal aqdi dapat digunakan untuk memilih Rois Am. Hal ini telah menjadi tradisi NU turun temurun. Yang penting bagi saya jangan merusak tatanan budaya dan tradisi NU. Dalam tradisi NU itu ada pameo: Almuhafadzhah alal qadimissoleh wal akhdzu biljadidil aslah, menjaga tradisi budaya
lama yang masih relevan, mengambil sesuatu yang baru yang pas," terang Anggota Mustasyar (dewan pertimbangan) PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) kepada wartawan di Makassar, Kamis (25/3).

<>

Menurut Gus Mus, dirinya sangat menyayangkan adanya beberapa kelompok yang ingin mengubah tradisi dan budaya NU dalam menentukan Rais Am PBNU. Dari dulu sampai sekarang, posisi Rais Am selalu menjadi wilayah kiai sepuh yang jauh dari aktivitas politik praktis.

Pernyataan ini disamaikan Gus Mus seusai melakukan pertemuan empat mata dengan KH MA Sahal Mahfudz di tempat tinggal sementara, Jl Mapala AP Pettarani. Namun saat ditanya materi apa saja yang dibahas dalam pertemuan dengan Kiai Sahal, Gus Mus menjawab diplomatis.

 "Ya hanya silaturahmi saja, silaturahmi biasa," jawabnya sembari tersenyum. (min)