Warta Soal Aksa Jadi Mediator PKB

Gus Dur : Mediator Kok Jorok

NU Online  ·  Kamis, 28 Juli 2005 | 04:18 WIB

Jakarta, NU Online
Baru saja sembuh dari sakit. Ketua Dewan Syuro PKB, KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) langsung menaikan "tensi" politiknya. Dengan gaya bicaranya yang blak-blakan dia mengatakan Aksa Mahmud yang diutus Yusuf Kalla menjadi mediator konflik PKB sebagai orang yang jorok. "Lha wong mediator kok jorok. Ha..ha...,"

Hal ini disampaikan Gus Dur kepada wartawan di sela-sela syukuran di kediamannya di Jl. Taman Amir Hamzah nomor 9, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (27/7/2005)kemarin. Gus Dur meminta Jusuf Kalla untuk mengurus Partai Golkar, tidak perlu mengurus PKB.

<>

Gus Dur memandang sinis keinginan Kalla untuk menengahi konflik PKB antara kubu Muhaimin-Gus Dur dengan kubu Alwi-Saifullah. "Enak banget ngomong jadi mediator, urusin sendiri Golkar dong," komentarnya.

"Enak banget dia ngomong jadi mediator. Urusin sendiri Golkar dong. Belum tentu semua yang di Golkar itu setuju dengan Jusuf Kalla. Kok berani-beraninya itu lho menawari orang lain," tandas mantan Presiden RI itu.

Ketika ditanyakan wartawan maksud jorok itu ? Gus Dur mengatakan ya jorok dia kerjanya. Kita tahu waktu di Semarang, pas Muktamar PKB. Dia bermain. Alwi mana bisa terus kalau tidak dapat duit dari dia.

Sebelumnya, ditemui di Gedung MPR/DPR Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa Imam Nachrowi mengatakan menolak segala bentuk intervensi pihak luar atas konflik yang terjadi di PKB. "Ini bentuk intervensi pihak luar atas konflik yang terjadi di PKB," tegasnya.

Menurut Imam, keterlibatan adik ipar Kalla itu,hanya sebagai upaya mengulur-ulur konflik dan memperjelas bahwa PKB telah dimainkan pihak ketiga.

Mantan ketua DPW Garda Bangsa Jatim itu mengaku belum tahu persis isu penunjukan Aksa tersebut, sehingga DPP PKB belum mengambil sikap. PKB hingga kini masih menunggu konsep damai yang akan ditawarkan Aksa.

"Kalau konsep penyelesaian konflik PKB yang ditawarkan meminta Alwi Shihab dan Saifullah Yusuf sadar diri dan menerima hasil Muktamar II PKB, jelas kita tidak akan keberatan," kata Imam yang merupakan pendukung PKB pimpinan Muhaimin Iskandar.

Namun jika konsep yang ditawarkan justru memperuncing persoalan konflik internal PKB, PKB Muhaimin jelas akan menolak. "Jadi kita lihat dulu konsep yang ditawarkan. Kita akan segera berkoordinasi dengan pengurus DPP lainnya," kata dia.

Selain PKB, rencananya Aksa juga akan menjadi mediator konflik Partai Bintang Reformasi (PBR). Tujuan ditunjuknya mediator ini agar konflik partai tidak berkepanjangan. (cih)

Â