Parlemen

Terorisme Masih Ada, Anggota Komisi III DPR Minta Pemerintah Kampanye Moderasi

Sel, 1 Desember 2020 | 16:00 WIB

Terorisme Masih Ada, Anggota Komisi III DPR Minta Pemerintah Kampanye Moderasi

Anggota Komisi III DPR RI, Cucun Ahmad Sjamsurijal. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Kasus pembunuhan sekeluarga di Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11) menunjukkan masih adanya bibit-bibit terorisme yang mengatasnamakan agama.

 

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Cucun Ahmad Sjamsurijal meminta seluruh pemangku kepentingan harus menyikapi ini secara serius agar bibit terorisme tidak berkembang dengan terus memoderasi cara beragama.


"Kami mengutuk aksi kejam Ali Kalora cs di Sigi. Kami meminta semua kalangan tidak lengah karena kelompok radikalis dan teroris masih ada di sekitar kita. Kami juga mendesak agar pemerintah terus berkampanye pentingnya moderasi cara beragama dari tingkatan paling kecil yakni keluarga," ujar Cucun pada Senin (30/11) sebagaimana dilansir situs web resmi DPR RI.


Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI itu juga mengungkapkan tindakan kejam Ali Kalora cs jelas tidak dibenarkan, baik mengatasnamakan agama ataupun hukum positif yang berlaku.

 

Mereka melanggar itu semua. Ia menyebut aksi yang dilancarkan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu jelas merupakan aksi terorisme yang bertujuan menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.


"Jelas tindakan Ali Kalora cs bertentangan dengan ajaran agama Islam, maka perilaku itu jelas tidak pernah dibenarkan di hadapan hukum positif maupun hukum Islam itu sendiri," tegas Ketua Fraksi PKB DPR RI.


Cucun mengapresiasi langkah TNI dan Polri yang bergerak cepat menyikapi kasus ini. Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima, Polri terus menambah jumlah posko pengamanan di sekitar wilayah pembantaian empat warga di Sigi tersebut.


Di samping itu, Panglima TNI juga telah membentuk pasukan khusus untuk membantu Polri guna menangkap gerombolan Ali Kalora.


"Memang harus diakui medan di sana berat. Gerombolan ini memanfaatkan lebatnya hutan dan sulitnya medan pegunungan untuk bersembunyi. Mereka juga disiplin untuk tidak menggunakan alat komunikasi sehingga menyulitkan pelacakan. Tapi kami yakin TNI Polri punya kemampuan memadai untuk mengejar dan membasmi kelompok ini,” tegas Anggota Dewan dari dapil Jawa Barat II ini.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad