Parlemen

Penimbunan Gula di Lamongan, Legislator PKB: Kriminal dan Tak Berperikemanusiaan

Sen, 24 Mei 2021 | 10:45 WIB

Penimbunan Gula di Lamongan, Legislator PKB: Kriminal dan Tak Berperikemanusiaan

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Ermarini. (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Anggia Erma Rini menyayangkan perbuatan PT Kebun Tebu Mas (KTM) Lamongan, Jawa Timur, yang telah melakukan penimbunan 15 ribu gula rafinasi dan 22 ribu gula kristal putih, pada akhir April lalu. 


Menurutnya, hal tersebut merupakan tindakan kejahatan kemanusiaan. Sebab terdapat kebutuhan masyarakat baik untuk konsumsi atau industri UMKM yang terganggu.


"Penimbunan itu tidak benar, apalagi sampai terjadi kelangkaan. Itu jelas kriminal dan tidak berperikemanusiaan. Di saat orang susah mencari, dia malah menimbun," tegas Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), baru-baru ini. 


Anggia memastikan, kasus dugaan penimbunan yang ditemukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan Jawa Timur, akan menjadi pembahasan khusus dalam rapat bersama Kementerian Pertanian (Kementan) RI, dalam waktu dekat ini.


"Kita menyayangkan dan kita nanti akan rapat sama Kementan minggu dan akan tanya hasil satgasnya," ujarnya.


Untuk menangani kasus kejahatan kemanusiaan ini, Anggia berharap, ada sinergi bagi penegak hukum seperti polisi dan kejaksaan. Bahkan, ia meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu dilibatkan untuk mengusut tuntas kasus ini, jika ada indikasi suap dibalik penimbunan itu.


"Saya sangat berharap ada pelibatan polisi dan kejaksaan untuk mengusut. Ini harus diusut setuntas-tuntasnya oleh pihak berwajib, KPK juga (dilibatkan) ya karena ada indikasi (suap)," harap Anggia.


Untuk diketahui, Satgas Pangan Jawa Timur telah menemukan 15 ribu gula rafinasi dan 22 ribu gula kristal putih yang disimpan PT KTM, saat melakukan sidak pada 29 April lalu.


Tim Satgas Pangan Polda Jatim AKBP Suryono mengatakan, sidak ini dilakukan untuk mengecek persediaan gula kristal rafinasi, menyusul maraknya pemberitaan di media massa jika terjadi kelangkaan gula di Jawa Timur. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad