Daerah

Lima Greenhouse Pesantren di Lampung Gunakan Teknologi Modern IoT

Ahad, 23 Mei 2021 | 11:30 WIB

Lima Greenhouse Pesantren di Lampung Gunakan Teknologi Modern IoT

Ketua Koordinator Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) se- Sumbagsel Hasan Errezha. (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online
Ketua Koordinator Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) se- Sumbagsel Hasan Errezha mengatakan bahwa di Lampung saat ini sudah berdiri koperasi sekunder serikat bisnis pesantren yang beranggotakan 11 pondok pesantren dari beberapa kabupaten/ kota di Lampung.


Koperasi ini juga sudah memiliki lima greenhouse (rumah kaca pertanian) yang dibangun untuk fokus menyukseskan program pertanian modern pesantren berupa budidaya melon inthanon. Greenhouse ini menurut Hasan, menggunakan teknologi modern yakni Internet of Things ( IoT ).


Kelima greenhouse tersebut berada di Pesantren Mathlaul Anwar Cintamulya Kabupaten Lampung Selatan, Pesantren Ushuluddin Lampung Selatan, Pesantren Minhadlul Ulum Kabupaten Pesawaran, Pesantren Roudlotus Sholihin Kabupaten Lampung Tengah, dan Pondok Pesantren Darul Islah Kabupaten Tulang Bawang.


“Atas capaian ini, pondok pesantren di Lampung diundang secara khusus oleh Menteri Pertanian karena dianggap telah berhasil menjadi salah satu binaan pondok pesantren Al-Ittifaq Bandung dalam kegiatan budi daya melon Inthanon,” kata Hasan saat hadir pada peluncuran korporasi petani hortikultura Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Sabtu (22/5).


Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan apresiasi kepada pondok pondok pesantren yang telah mengembangkan pertanian modern berbasis Internet of Things. SYL juga berharap pesantren, termasuk di Provinsi Lampung harus menjadi motor penggerak perekonomian khususnya di bidang pertanian modern.


Untuk hasilnya diharapkan juga bukan hanya skala lokal maupun nasional. Hasil atau produk yang dihasilkan dari pesantren diharapkan mampu menembus pasar ekspor dan juga dilakukan secara offline maupun online. Seperti hasil usaha agribisnis di beberapa pesantren binaan saat ini sudah masuk pasar retail modern di berbagai wilayah.


Bertani lanjut SYL merupakan pekerjaan dengan prospek yang sangat baik. “Asal dihitung dengan baik, ditanam dengan benar, dipelihara juga dengan hati, (maka) keringat tidak akan pernah mengingkari hasil. Ia akan menjadi uang, menjadi masa depan,” ungkapnya.


Sehingga menurutnya membangun negara yang kuat bisa melalui pertanian. Tentunya pertanian yang melibatkan semua aspek, elemen, dan potensi dan potensi yang ada, termasuk potensi yang dimiliki oleh pesantren.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR