Opini

Naruto, Pancasila dan Nasionalisme

Sen, 5 Juni 2017 | 22:00 WIB

Naruto, Pancasila dan Nasionalisme

Naruto (dok. Muvila).

Oleh Muhammad Aras Prabowo

Perkembangan paham radikalisme di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kian mengkhawatirkan. Berbagai lini dijadikan sebagai tempat strategis dalam menyebarkan pahamnya. Mulai dari lembaga pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi) dan tempat beribadah seperti masjid. Ajaran kebencian, intoleransi sampai dengan penolakan pancasila sebagai dasar neraga republik Indonesia.
 
Meskipun kelompok tersebut tergolong minoritas, tapi nampaknya gerakannya kian menghawatirkan bagi ketertiban NKRI. Pancasila sebagai dasar neraga tidak luput dari penolakan kelompok radikal ini. Hal tersebut jelas mengusik sikap nasionalisme bangsa Indonesia. Apalagi pancasila merupakan kebangga, bahkan mukjizat bagi seluruh masyarakat negeri dengan penduduk lebih kurang 250 juta jiwa.

Gerakan penolakan pancasila sebagai dasar Negara ditengarai oleh kelompok-kelompok islam transnasional seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan beberapa yang berafiliasi dengan organisasi internasiona seperti Ikhwanul Muslimin (IM) sampai dengan  Negara Islam Irak dan Syam (NIIS) serta organisasi-organisasi yang telah berubah wujud menjadi organisasi masyarakat, namun ajarannya tetap menyebarkan kebencian, perpecahan, intoleransi dan penolakan terhadap pancasila.

Negara islam dan syriat sebagai dasar hukumnya adalah angan-angan yang selalu mereka lontarkan untuk mengantikan pancasila sebagai dasar negara. Tapi, pemerintah telah mengambil sikap tegas dengan memutuskan untuk membubarkan HTI karena dianggap sebagai organisasi yang menentang NKRI. Penelokan Pancasila sebagai dasar Negara adalah alasan pembubarannya. Keputusan tersebut diapresiasi oleh berbagai lapisan birokrasi dan Organisasi masyarakat lainnya, seperti Wakil Presiden (Jusuf Kall), Menteri Agama (Lukman Hakim Saifuddin) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (KH Ma’ruf Amin).

Menurut Dr Hertz dalam bukunya yang berjudul Nationality in History and Politics menjelaskan beberapa unsur yang terdapat dalam sikap nasionalisme seperti, Hasrat untuk mencapai kesatuan, Hasrat untuk mencapai kemerdekaan. Hasrat untuk mencapai keaslian. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa. 

Dari definisi tesebut nampak bahwa negara dan bangsa adalah sekelompok manusia yang: Memiliki cta-cita bersama yang mengikat warga negara menjadi satu kesatuan, Memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan, Memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama sebagai akibat pengalaman hidup bersama, Menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah; dan Teroganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat sehingga mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.

Orang-orang yang tergabung dengan organisasi tersebut sungguh tidak memiliki sikap nasionalisme terhadap Negara. Tidak memahami perjuangan para pendahulu yang mengorbankan tenaga sampai dengan jiwa dalam merintis kemerdekaan NKRI. Terkait pancasila, para pendiri bangsa telah merumuskan secara final kelima sila pancasila sebagai dasar Negara negeri ini.
 
Semua elemen yang terdapat dalam NKRI yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, ras, budaya dan beberpa agama telah menyatu dan diikat oleh nilai-nilai pancasila. Untuk itu, memahamkanya tentang sikap nasionalisme sangat penting. Lewat “Naruto” film anime yang banyak di tonton oleh kalangan anak-anak, remaja sampai dengan orang dewasa bisa dijadikan pembelajaran kepada kelompok tersebut tentang sikap nasionalisme.

Naruto Uzumaki adalah adalah tokoh utama dalam serial anime tersebut. Ia adalah bocah berambut pirang dan bermata biru dan sering terlihat memakai jaket dan celana panjang berwarna jingga. Di dahinya ada ikat kepala berwarna biru dengan lambang desa kelahirannya.

Menurut cerita, Naruto adalah seorang ninja dari desa Konoha (Konohagakure), yang bercita-cita untuk menjadi seorang Hokage (pimpinan tertinggi di desa Konoha). Hidupnya sebatang kara setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya sewakti Ia masih kecil. Singkat cerita, Ia memulai pendidikannya di Akademi (sekolah) yang terdapat di Konoha. Di Akademi inilah Ia ditempah dan banyak belajar mengenai sikap nasionalisme seperti, bagaimana mencintai, melindungi, dan menjaga desa dan orang-orang yang Ia cintai.

Beberapa nilai kehidupan yang terkandung di dalam anime Naruto seperti, menggambarkan kasih sayang yang tulus, berusaha jujur dan percaya pada diri sendiri, Berjuang mempertahankan persahabatan dan perdamaian, menggambarkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tinggi, menggambarkan pentingnya kerjasama, menghargai, menghormati, dan menolong sesama dan mengajarkan untuk mendahulukan kepentingan umum dalam kebenaran.
 
Namikaze Minato, Hokage Keempat yang rela mengorbankan dirinya saat menyegel Kurama, monster rubah ekor sembilan yang mengamuk  dan menghancurkan Konoha dan membunuh beberapa shinobi. Sebenarnya Kurama tersegel dalam diri Kushina Uzumaki, istri Minato. Namun saat ia bersalin, segel itu melemah. Dan kesempatan itulah yang dimanfaatkan oleh Tobi, shinobi bertopeng, untuk melapaskan Kurama. Rubah ekor sembilan disegel kembali ke dalam diri anak Minato  yang baru lahir, yang tak lain adalah Naruto. Dalam peristiwa itu Kushina juga mati.

Selanjutnya adalah Sarutobi yang rela mengorbankan dirinya ketika Orochimaru, mantan muridnya, menyerang Konoha saat ujian chuniin. Sarutobi mati karena menggunakan jurus penghisap roh untuk memukul mundur Orochimaru.Terakhir adalah Uchiha Itachi yang rela menjadi ninja buronan kelas satu setelah membantai seluruh klannya  termasuk ayah dan ibunya. Ia hanya menyisakan adiknya saja: Uchiha Sasuke. Itachi melakukannya karena Klan Uchiha merencanakan makar. Selain nasionalisme, sebenarnya ada begitu banyak pelajaran yang bisa diambil dari anime naruto seperti persahabatan dan tekad yang kuat dalam menggapai cita-cita.
 
Fenomena perkembangan kelompok radikalisme dan anti-Pancasila yang kian subur, maka penting rasanya memahami pentingnya sikap nasionalisme dalam bernegara, khususnya bagi kelompok-kelompok yang bermimpi menggantikan Pancasila sebagai dasar negara. Seperti sikap nasionalisme yang ditanamkan oleh desa Konoha dalam anime Naruto kepada para penduduk desanya. Kedudukan sikap nasionalisme terhadap suatu Negara sangat penting untuk menjaga cita-cita kemerdekaan, kehormatan dan kesatuan bangsa.

Penulis adalah Gusdurian Makassar, Kader PMII Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.