Opini

Bisnis yang tidak Biasa dan Amanah yang harus Dijaga

NU Online  ·  Senin, 12 Maret 2012 | 01:19 WIB

Oleh KH Abd Nashir Fattah

 

"Mengelola Perseroan Terbatas (PT) yang bersemangat NU, tidak mengelola NU yang bersemangat Perseroan Terbatas".

Semboyan diatas keluar setelah kami, penulis, sejak dua tahun belakangan ini merenungkan tentang posisi NU dan posisi Perseroan Terbatas (PT) yang didirikan oleh NU. Hal ini berkaitan dengan sebuah peristiwa yang saat ini tengah terjadi yaitu Pengurus Cabang Nahdaltul Ulama (PCNU) Jombang telah dan sedang mendirikan sebuah badan usaha Perseroan Terbatas yang menjalankan rumah sakit. Tulisan ini tidak saja bisa menjadi bahan renungan kita selaku pengurus dan warga NU yang ada di Jombang, tetapi jika memungkinkan bisa menjadi renungan bagi seluruh pengurus dan warga NU yang ada seluruh Indonesia.
<>
Sebagaimana hasil kajian yang dilakukan oleh tim persiapan manajemen RSNU Jombang yang penulis ikuti, Rumah sakit yang didirikan oleh PCNU Jombang harus berbentuk badan hukum yang bertujuan profit. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 21 Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa, rumah sakit yang didirikan oleh privat/wasta harus berada di bawah badan hukum yang bertujuan profit. Ada beberapa pilihan badan hukum yang bisa digunakan untuk tujuan itu, antara lain Perseroan Terbatas atau Persero.

Dari sini, mungkin banyak orang yang beranggapan: kalau RSNU Jombang untuk tujuan profit, berarti RSNU Jombang yang didirikan oleh PCNU Jombang dan yang didukung amal wakaf dari warga Nahdlatul Ulama, akan bertujuan semata-mata untuk mencari keuntungan. Karena semata-mata untuk mencari keuntungan, maka RSNU Jombang nantinya akan mengabaikan kepentingan masyarakat yang kurang mampu, dan karena itu berobat di RSNU Jombang akan dikenakan biaya yang sangat mahal, dan tidak terjangkau bagi masyarakat kecil.

Jika memang seperti itu, maka RSNU Jombang tidak akan memberikan manfaat apapun kepada warga Nahdaltul Ulama Jombang yang sebagian besar bukan kalangan yang mampu. Sehingga keberadaan RSNU Jombang nantinya tidaklah jauh berbeda dengan rumah sakit-rumah sakit swasta yang ada di Indonesia Lalu untuk apa mendirikan rumah sakit jika kondisinya sama dengan yang sudah ada.

Untuk menjawab kemungkinan anggapan tersebut, kami bisa menjawab dengan mengembalikan pada semboyan yang ada di awal tulisan ini “Mengelola PT yang bersemangat Nahdlatul Ulama, dan tidak menjalankan Nahdlatul Ulama seperti mengelola PT”. Semboyan ini mengandung dua pengertian: yang pertama, kita mengelola PT dengan semangat layaknya kita memegang amanah menjalankan NU. Selama ini kita menjalankan NU kita lakukan secara ikhlas tanpa ada keinginan untuk mendapatkan panguripan (penghidupan) dari NU.

Semangat ini telah diwariskan oleh para pendahulu kita bahwa, kita dalam memegang amanah menjalankan NU adalah untuk ngurip-ngurip (menghidupkan) NU, bukan mencari panguripan dari NU. Menghidupkan NU berarti menjalankan kegiatan-kegiatan untuk (1) melestarikan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah, (2) hal tersebut bisa kita lakukan dengan selalu berupaya untuk membantu, melindungi dan melayani warga NU. Bantuan, perlindungan dan pelayanan kita lakukan dalam berbagai hal, terutama dalam kaitannya dengan menjalankan ajaran Aswaja Annhadliyah, pendidikan, kesejahteraan ekonomi, kesehatan dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

Dari sini bisa kita uraikan lebih lanjut tentang bagaimana kita menjalankan PT. Pertama-tama niat kita dalam menjalankan RSNU Jombang adalah untuk tujuan menghidupkan NU, yang berarti untuk memberikan pelayanan kepada warga NU dalam bidang kesehatan. Setelah niat sudah kita tata, selanjutnya adalah bagaimana seluruh hasil dari usaha profit yang dilakukan oleh RSNU Jombang dikembalikan lagi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga NU khususnya dan masyarakat luas umumnya. Misalnya dengan memberikan subsidi kepada warga NU atau masyarakat yang kurang mampu. Tarif yang dibayarkan kepada RSNU Jombang tetap seperti halnya tarif pada umumnya, tetapi bagi yang kurang mampu dibantu dengan dana subsidi yang diambilkan dari keuntungan RSNU.

Dengan model seperti ini, maka apa yang kita upayakan di RSNU Jombang bukanlah bisnis (profit) seperti halnya bisnis yang selama ini dipahami dan dijalankan banyak orang. Karena itu kami menyebut sebagai bisnis yang tidak biasa.

Yang kedua dari semboyan diatas adalah: tidak menjalankan Nahdlatul Ulama seperti mengelola PT. Kebalikan dari yang pertama, dalam menjalankan Jam’iyah Nahdlatul Ulama janganlah kita seperti layaknya kita menjalankan PT pada umumnya. Sebagaimana yang kita bahas di atas, PT adalah untuk tujuan profit atau mencari keuntungan. Jika Nahdaltul Ulama kita kelola untuk mencari keuntungan, apalagi keuntungan pribadi, maka kita sudah mengkhianati amanah yang telah diberikan kepada kita.

Hal ini karena ketika kita dilantik, kita dibaiat dan diamanahi untuk menjalankan Jam’iyah Nahdlatul Ulama secara sukarela (ridlo) adalah demi menjalankan perintah dan larangan Allah SWT, mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan menjalankan seluruh aturan main jam’iyah disertai dengan menjalankan seluruh apa yang diputuskan dalam musyawarah, termasuk garis-garis program yang harus dijalankan. Jikalau kita dalam menjalankannya tidak lagi sesuai dengan baiat yang telah kita lakukan sendiri, maka kita termasuk orang yang megingkari baiat tersebut.

Hal-hal yang mengingkari baiat kita salah satunya adalah: dalam menjalankan amanah tersebut kita menggunakan untuk kepentingan kita sendiri. Jam’iyah NU kita gunakan sebagai jalan untuk meraih kesuksesan dan keuntungan kita sendiri, baik berupa keuntungan materi maupun untuk keuntungan kehormatan atau jabatan. Secara lebih ringkas dapat dikatakan, NU kita jadikan seperti PT.

Karena itu, marilah kita secara bersama-sama untuk menjaga agar dalam pengelolaan PT RSNU Jombang atau badan usaha-badan usaha lainnya kita selalu memiliki semangat atau jiwa sebagaimana semangat atau jiwa yang dimiliki NU. Selanjutnya kita secara terus menerus selalu menjaga agar dalam menjalankan NU, kita tidak berniat, berusaaha dan mempraktekkan semangat yang ada dalam PT.


* Rais Syuriyah PCNU Jombang