Obituari

Wakil Rais PCNU Sumenep Kiai A Munif Zubairi Wafat, Sosoknya Dikenal Tawaduk

Ahad, 24 September 2023 | 16:30 WIB

Wakil Rais PCNU Sumenep Kiai A Munif Zubairi Wafat, Sosoknya Dikenal Tawaduk

Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Jawa Timur, Kiai A Munif Zubairi. (Foto: LTN PCNU Sumenep)

Sumenep, NU Online 
Kabar duka menyelimuti Nahdliyin Sumenep, Jawa Timur. Pasalnya, Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Kiai A Munif Zubairi yang dikenal tawaduk menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (23/9/2023) bertepatan 8 Rabiul Awal 1445 H.


Secara nasab, menurut Tim Pencatat Silsilah Bani Kandur Bangkal, M Basri Ubaidillah, almarhum Kiai Munif merupakan generasi ke-15 dari Sunan Kudus. Berikut garis silsilahnya. Kiai A Munif bin A Zubairi bin Marzuqi bin Idrust bin Abu Bakar bin Nasiruddin binti Khosyi'ah bin Kiai Saudagar bin Kiai Gurang Garing bin Kiai Abdullah Tembing bin Abd Rahman Rombu bin Khotib Pranggan (Abd Aziz) bin Pangeran Katandzur Bangkal (Ahmad Baidawi) bin panembahan Pekaus (Ahmad Sholeh) bin Penembahan Kudus (Amir Hasan) bin Kanjeng Sunan Kudus (Djakpar Sodik).


Wakil Ketua PCNU Sumenep Kiai A Zubairi Karim menyatakan, almarhum sosok ulama yang tawaduk. Yang ia kenal, setiap hendak bersalaman dengan siapapun, almarhum memilih bersalaman dengan posisi merendah dan nyaris menyentuh tanah.


"Setiap acara ke-NU-an, kami sering melihat Kiai Munif merebut tangan tamu atau siapapun dengan posisi tubuh rendah. Sehingga jarang orang yang bersalaman mencium tangan lembutnya," ujarnya kepada NU Online, Ahad (24/9/2023).


Tak hanya, almarhum sosok ulama yang tunduk kepada guru. Bahkan beliau memegang teguh prinsipnya untuk memberikan perlawanan kepada kelompok-kelompok intoleran dan berpihak kepada warga NU di akar rumput.


"Selain diamanahi sebagai Wakil Rais di PCNU Sumenep, beliau seorang pengasuh Pondok Pesantren Nasy'atul Muta'allimin Gapura, Sumenep. Kegigihannya dalam berkhidmah, beliau menjaga keutuhan Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah di Sumenep," ucap alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini.


Kendati beliau sakit, lanjutnya, Kiai Munif memaksakan diri untuk menghadiri kegiatan ke-NU-an. Semangat inilah yang menjadi pelecut dan memantik ghirah pengurus NU agar meniru perjuangannya di jamiyah. 


"Kami mengajak kepada seluruh kader NU untuk meneladani ketawadukan Kiai Munif. Bagi kader muda, belajarlah pada kegigihannya saat berkhidmah. Semoga Allah Swt menerima amal ibadahnya, mengampuni segala dosanya, dan menjadikannya sebagai golongan ahli surga, amin," doanya.


Berdasarkan informasi yang tersiar di media sosial, kata dia, jenazah dishalati pada Ahad (24/9/2023) pukul 13.00 WIB dan dikebumikan pada pukul 15.00 WIB di kompleks pemakaman keluarga pesantren Nasy'atul Muta'allimin Gapura.