Yenny Wahid Sebut Peran NU Diperhitungkan Dunia
NU Online · Jumat, 1 Februari 2019 | 02:45 WIB
Jakarta, NU Online
Putri Gus Dur, Yenny Wahid menegaskan bahwa keberadaan NU diperhitungkan dunia. Sebab, NU yang cukup gigih menebar dan memperjuangkan Islam yang toleran, memang dibutuhkan untuk menghadapi ancaman konflik berbasis agama.
"Pada saat ini, NU memiliki peran yang makin lama makin diperhitungkan," tukas Yenny pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-93 di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jalan Daan Mogot Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (31/1) malam.
Yenny mengemukakan dirinya pernah diminta forum lintas pemuka agama yang diprakarsai salah seorang pemimpin Islam terkemuka saat ini di Uni Emirat Arab, Syekh Abdullah bin Bayyah untuk berbicara tentang peran NU, belum lama ini. Sebab, NU dinilai mampu membuat masayarakat Indonesia menjadi ramah dan menampilkan wajah Islam yang toleran.
"Saya diundang salah satunya karena barokah NU, dan diminta menceritakan  bagaimana NU bisa menjadi sebuah kekuatan yang mewarnai masyarakat Indonesia sehinga masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang ramah, wajah Islam yang ditunjukkan adalah wajah Islam yang toleran," ungkapnya.
Yenny menambahkan, dalam acara yang dihadiri pemuka-pemuka dari berbagai agama tersebut, diluncurkan sebuah gerakan yang bernama hilful fudhul atau aliansi kebaikan. Yakni kumpulan orang-orang yang mencoba berbuat baik satu sama lain bagi kemashlahatan dunia. Pertemuan serupa, sambungnya, pernah dilakukan Syekh Abdullah bin Bayyah untuk mencari titik temu atau kalimatun sawa dari berbagai agama.
"Meeting pointnya yaitu berbuat baik kepada sesama, menghormati tetangga. Itu semua adalah contoh dari kalimatun sawa," jelasnya.
Bagi Yenny, upaya pencarian titik temu berbagai kebaikan antar agama yang diprakarsai Syekh Abdullah bin Bayyah itu bukan hal baru di Indonesia. Sebabnya, Indonesia sudah mempraktikannya, terutama oleh NU dengan konsep tasamuh dan tawasuthnya.
"Jadi Bapak Ibu sekalian, mungkin para nahdliyin ini banyak pendidikannya tidak semaju orang-orang di negara-negara lain, tetapi hikmah yang dipunyai, kebijaksanaan yang dipunyai justru melampaui zamannya," ucapnya.
Menurutnya, tasamuh dan tawasuth yang dipraktikkan sehari-hari oleh orang-orang NU sedang dicontoh dunia karena dianggap bisa menjadi teladan bagi situasi dunia yang penuh dengan konflik.
"Jadi melalui Harlah ke-93, kita semua nahdliyin patut berbangga atas prestasi yang kita miliki. Bapak Ibu adalah sinar dunia, menjadi rujukan pada saat ini. Insyaallah Nahdlatul Ulama akan lebih masyhur ke depan, (Dan) itu karena Bapak Ibu sekalian," jelasnya (Husni Sahal/Aryudi AR)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
4
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
5
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
6
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
Terkini
Lihat Semua