Nasional

Ulama Diperingati Wafatnya, Nabi Hari Lahirnya

Jum, 6 Desember 2013 | 03:02 WIB

Jepara, NU Online
Haul dan maulid adalah peringatan yang berbeda. Haul merupakan peristiwa untuk memperingati meninggalnya seseorang. Sedangkan maulid untuk memperingati hari lahir. Sebagaimana tradisi NU yang sudah berlangsung lama haul dilaksanakan untuk memperingati ulama; kyai, wali dan sunan. Untuk peringatan maulid hanya khusus Nabi Muhammad SAW.
<>
Dua hal itu dikemukakan KH Sya’roni Ahmadi dalam Haul ke-36 KH Muslim yang berlangsung di makam Mbah Raden Desa Robayan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Rabu (4/12).
 
Menurutnya, para ulama diperingati wafatnya lantaran seseorang diketahui baik dan buruknya di akhir hayatnya. Hal itu sebagaimana beberapa misal. Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyontohkan sahabat Nabi yang masa muda hingga akhir hayatnya baik ialah Abu Bakar Sidiq. Ada sahabat yang dikemukakannya saat mudanya jelek sedangkan akhir hayatnya baik yaitu Umar Bin Khatab.  

Berpijak dari itu, makanya haul diperingati. Diperingati untuk mengenang, meneladani dan meneruskan perjuangan ulama. Sementara Muhammad SAW diperingati lahirnya sebab Nabi hari lahir dan wafatnya sama, Senin, 12 Rabiul Awwal. “Tidak ada makhluk hidup di dunia ini yang lahir dan wafatnya sama kecuali Nabi Muhammad SAW,” tandasnya.

Di akhir mauidhoh kiai kharismatik asal Kudus itu memberikan kesaksian bahwa Mbah Muslim ialah sosok yang baik. Waktu itu disebutkannya meski usianya semakin menua namun almarhum masih menyempatkan diri untuk mengaji kepada Kiai Arwani di Kudus.

Dari Robayan, kediaman KH Muslim menuju utara menara Kudus ditempuhnya dengan bersepeda. Jelas tambah kiai Sya’roni merupakan tokoh yang luar biasa. “Mugi-mugi kitho sedoyo saged nerusaken perjuanganipun (Semoga kita semua dapat meneruskan perjuangan beliau). Amin,” harapnya. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)