Nasional MUNAS-KONBES NU 2021

Sowan PBNU, IKA PMII Harap Munas-Konbes NU 2021 Berjalan Lancar dan Tertib

Kam, 23 September 2021 | 12:00 WIB

Sowan PBNU, IKA PMII Harap Munas-Konbes NU 2021 Berjalan Lancar dan Tertib

Ketua Umum PB IKA PMII H Akhmad Muqowam. (Foto: NU Online/ Suwitno)

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) melakukan sowan atau berkunjung ke Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Pertemuan itu membahas soal gelaran Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Jakarta, pada 25-26 September 2021.


Ketua Umum PB IKA PMII H Akhmad Muqowam berharap gelaran Munas-Konbes NU 2021 yang salah satu agendanya memutuskan waktu pelaksanaan Muktamar ke-34 NU itu dapat berjalan tertib dan lancar. Soal muktamar, ia menyampaikan pertimbangan mengenai kondisi objektif bangsa Indonesia.


“Munas-Konbes tentu ada hubungannya dengan muktamar NU. Kami dari PB IKA PMII menyampaikan beberapa hal. Tadi kita bicara mengenai objektivitas. Saya kira, Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia ini, sungguhpun sudah mengalami penurunan kasus,” kata Qowam, di lantai 3 Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Kamis (23/9).


Penurunan angka kasus positif Covid-19 itu merupakan kerja kolektif semua komponen bangsa, baik dari pemerintah, masyarakat sipil, maupun organisasi kemasyarakatan seperti NU. Ia lantas berharap, pandemi Covid-19 segera hilang dari Indonesia.


“Kalau kita melihat data-data angka per kemarin sore misalnya, itu kan penurunan luar biasa. Ada (sekitar) 2.000 (penambahan) kasus. Ini mengindikasikan bahwa secara faktual, pandemi sudah mulai menurun,” kata Qowam.


Meski begitu, ia menyoroti program vaksinasi yang saat ini sedang digencarkan oleh pemerintah Indonesia. Dari total jumlah penduduk Indonesia, 181 juta warga di antaranya sudah harus tervaksinasi dengan baik untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal.


“Jakarta menjadi satu daerah yang secara angka ini sudah mengalami penurunan kasus. Sementara di daerah lain masih diberlakukan PPKM level 4. Jawa-Bali sudah PPKM 3. Orang yang terbang dari dan ke Jawa-Bali saya kira sudah tidak menjadi persoalan,” ujarnya.


Namun menurut Qowan, daerah-daerah di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua masih dibutuhkan satu persyaratan yang berbeda dengan daerah di Jawa-Bali.


“Karena itu mulai dari angka Covid-19, kebijakan PPKM, vaksinasi, itu kita berikan masukan kepada Kiai Said bahwa pelaksanaan muktamar nanti yang akan diputuskan dalam Munas-Konbes sebaiknya juga melihat faktor objektif seperti ini agar gelombang Covid-19 tidak datang kembali dan varian virus Delta, MU, tidak muncul di Indonesia,” katanya.


Ia menegaskan bahwa upaya-upaya protokol kesehatan dan program vaksinasi pemerintah menjadi kebutuhan bangsa Indonesia agar Covid-19 di Indonesia segera hilang. Hal ini menurut Qowam merupakan pandangan objektif untuk memutuskan gelaran muktamar yang akan diputuskan melalui Munas-Konbes NU mendatang.


Selain itu, Qowam menegaskan bahwa peran NU sangat besar di dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Bahkan dikatakan, Indonesia tidak bisa ada jika tanpa NU yang sudah berperan sejak zaman pra-kemerdekaan.


“Kami dari PB IKA PMII juga berharap bahwa dua momentum utama, Munas-Konbes dan Muktamar nanti itu bisa menghasilkan keputusan-keputusan, program, dan konsolidasi kepemimpinan yang menunjukkan bahwa NU mengalami satu peningkatan peran,” tegas Qowam.


Selain membahas soal Munas-Konbes dan Muktamar ke-34 NU, Kiai Said juga meminta kepada PB IKA PMII agar terlibat di dalam keorganisasian NU. Di antaranya terlibat pada aspek pemikiran, pelaksanaan program, dan kepengurusan di rumah besar Nahdlatul Ulama.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin