Nasional MUKTAMAR KE-34 NU

Rute Menuju Lokasi Pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung

Sel, 2 November 2021 | 12:30 WIB

Rute Menuju Lokasi Pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung

Gerbang Pesantren Darussaadah Lampung Tengah. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Panitia Muktamar Ke-34 NU telah memutuskan bahwa pembukaan forum musyawarah tertinggi Nahdlatul Ulama akan digelar di Pesantren Darussa'adah, di Lingkungan III Dusun Celikah, Kelurahan Seputih Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah. Untuk mencapai lokasi ini, peserta dari luar Lampung bisa mengakses jalur perjalanan darat maupun udara.


Untuk jalan darat dari arah pulau Jawa, peserta muktamar (muktamirin) bisa menggunakan jasa transportasi kapal pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Setelah itu muktamirin bisa menggunakan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni - Terbanggi Besar (Bakter) yang berjarak kurang lebih 131 km. Dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam, muktamirin keluar melalui Pintu Tol Gunung Sugih dengan biaya tol lebih kurang Rp.110.000.


Setelah keluar Pintu Tol Gunung Sugih, muktamirin mengambil jalur kiri memasuki Jalan Lintas Sumatera. Berjarak sekitar lebih kurang 200 meter, muktamirin akan menemukan plang Pesantren Darussaadah di sebelah kanan. Inilah jalan akses masuk ke pesantren yang berjarak sekitar 2 km dari Jalan Lintas Sumatera.


Selain menggunakan akses jalan tol, peserta juga bisa menggunakan jalur non tol dari pelabuhan Bakauheni. Namun untuk kelancaran perjalanan, jalur ini tidak direkomendasikan karena membutuhkan waktu normal 4-5 jam. Jika terjadi kemacetan lalu lintas bisa lebih dari estimasi waktu tersebut.

 

 

Sementara jika menggunakan jalur udara, peserta bisa mengambil jalur pendaratan pesawat di Bandara Raden Intan beranti Lampung Selatan. Dari bandara ini, peserta membutuhkan waktu 40 menit menggunakan akses jalan tol dan 60 menit menggunakan jalan non tol untuk sampai ke lokasi pembukaan muktamar.


Saat kunjungan ke Lampung beberapa waktu lalu, Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar Ke-34 NU KH Imam Aziz menyebut bahwa terkait dengan kondisi lokasi Pesantren Darussaadah serta pembatasan peserta yang mengikuti pembukaan, pihaknya merencanakan membuat terminal khusus untuk semua kendaraan berhenti. Artinya, tidak semua kendaraan bisa masuk jalan menuju pesantren. Dari terminal khusus tadi, akan ada mobil khusus untuk membawa orang-orang yang akan mengikuti pembukaan secara langsung.

 

Agar masyarakat yang sudah berada di sekitar lokasi bisa menyaksikan prosesi pembukaan, panitia berencana memasang layar video di beberapa titik. harapannya dengan langkah ini, masyarakat yang jauh-jauh sudah hadir bisa ikut serta menjadi bagian dari sejarah agenda lima tahunan NU ini.


Sementara, panitia juga tidak akan membuat pasar rakyat atau kegiatan yang mengumpulkan banyak massa di sekitar lokasi pembukaan/ pesantren. Panitia sedang merancang aplikasi khusus sebagai ‘pasar virtual’, di mana di situ akan tersedia berbagai barang dan kebutuhan peserta muktamar. Dalam aplikasi ini disediakan barang-barang khas Lampung yang nantinya bisa dijadikan oleh-oleh ketika pulang ke rumah masing-masing.


Terkait dengan pemilihan Pesantren Darussa’adah, asuhan Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Muhsin Abdillah, sebagai lokasi pembukaan, Kiai Imam mengatakan bahwa ini adalah sebagai identitas NU yang tak bisa lepas dari pesantren. “Pembukaannya di Pesantren Darussa’adah sebagai simbol kembali ke pesantren. PBNU menetapkan pesantren sebagai tempat pembukaan,” terangnya.


Selanjutnya untuk penginapan peserta, Sekretaris Organizing Committee Muktamar Ke-34 NU dr H Syahrizal Syarif mengatakan bahwa panitia lokal di Lampung menganjurkan agar penginapan bagi peserta muktamar sepenuhnya dilakukan di Kota Bandar Lampung.


“Penginapan untuk di Bandar Lampung, siap,” kata Syahrizal dalam rapat persiapan muktamar, di lantai 8 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Senin (1/11/2021).


Beberapa tempat yang disiapkan untuk penginapan di Bandar Lampung di antaranya adalah UIN Raden Intan dan Universitas Malahayati. Selain itu, Syahrizal menjelaskan bahwa terdapat beberapa fasilitas yang juga bisa dipakai untuk penginapan.


“Ada Universitas Lampung (Unila) dan Islamic Center. Jadi panitia lokal sudah menyatakan siap menyediakan penginapan untuk seluruh peserta muktamar jika sepenuhnya dilakukan di Bandar Lampung. Mereka siap,” ujarnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Fathoni Ahmad