PWNU Jatim-Dubes Singapura Jajaki Kerja Sama Bidang Keagamaan
NU Online · Jumat, 22 Agustus 2014 | 02:40 WIB
Surabaya, NU Online
Kamis petang (21/8), ada tamu istimewa yang berkunjung ke Kantor PWNU Jawa Timur di Jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya. Tamu tersebut adalah rombongan dari Kedutaan Besar Singapura. Turut dalam rombongan ini Wakil Menteri Luar Negeri Masagus Zulkifli, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, pejabat dari Kementerian Luar Negeri Singapura, Rajpal Singh dan Lim Weiyang, Chairul Fahmy Hussaini sebagai anggota pers, dan Suresh Sukumar.
<>
Rombongan diterima oleh Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Miftachul Akhyar, KH Syafruddin Syarif (katib), KH M Hasan Mutawakkil Alallah (ketua), H Hamid Syarif (wakil), Akh Muzakki (sekretaris), dan H Nur Hidayat (wakil).
Dalam kesempatan tersebut, Massagus Zulkifli yang bertindak sebagai juru bicara menandaskan bahwa perkembangan agama di Singapura berjalan kondusif. Sejumlah tempat ibadah bagi berbagai agama telah diberikan keleluasaan, termasuk menjalankan ajaran agama sesuai keyakinan warga.
Namun demikian, ada kebijakan dari pemerintah Singapura bahwa pendirian tempat ibadah tidak boleh dibantu oleh negara lain. “Ini berlaku bagi agama manapun,” katanya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kemandirian dan menghindari campur tangan asing dalam penyebaran agama, lanjutnya.
Yang menarik, masih dalam pandangan Massagus Zulkifli, bahwa ada sejumlah warga Indonesia yang terlibat bagi penyebaran dan pendalaman agama. Bahkan sosok Prof Dr H Quraish Shihab juga kerap memberikan pendalaman wawasan keagamaan Islam di Singapura.
Saat pertemuan itu, KH Miftachul Akhyar menandaskan bahwa perkembangan agama, khususnya Islam di Indonesia juga berjalan sesuai perundangan yang berlaku. Masing-masing pemuka dan umat menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinan. “Semua saling menghormati,” tandas Pengasuh Pondok Pesantren Miftahus Sunnah Sirabaya ini.
Sedangkan menurut KH M Hasan Mutawakkil Alallah, suasana kondusif di Indonesia akan juga berpengaruh bagi kondisi keamanan dan perkembangan perekonomian di Singapura. “Kalau di Indonesia kondusif, maka Singapura juga akan kondusif,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini.
Pada pertemuan tersebut PWNU Jawa Timur juga mengajak pemerintah Singapura untuk saling berkerja sama. Bisa dengan pengiriman dai dan penceramah agama. “Karena penceramah dari Indonesia lebih digemari lantaran materi yang disampaikan mudah dicerna masyarakat,” kata Masagus Zulkifli.
Sejumlah kiai yang menerima para tamu tersebut juga menawarkan kepada rombongan untuk dapat melihat secara langsung perkembangan pesantren. Demikian juga para kiai akan dengan sangat terbuka bila diberikan kesempatan untuk menyapa lebih dekat kaum muslimin di Singapura.
Di ujung pertemuan, masing-masing bertukar cendera mata. PWNU Jawa Timur menyerahkan beberapa kumpulan hasil bahtsul masail yang telah dibukukan. “Jangan dilihat harga dari buku ini,” kata Kiai Miftah yang juga dibalas rombongan Singapura dengan menyerahkan sejumlah buku tentang negara tersebut. (Syaifullah/Mahbib)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua