Nasional

Pilih Pemimpin yang Teladani Empat Sifat Nabi!

Ahad, 23 Maret 2014 | 01:15 WIB

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pesantren Daarul Rahman Jakarta KH Syukron Ma’mun menyampaikan taushiyah dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pesantren Al-Mawaddah Jl Sadar Raya No 34 Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (21/3) malam.
<>
Dalam ceramahnya, Kiai Syukron mengingatkan kepada hadirin pentingnya mencari pemimpin yang memiliki empat sifat utama Rasulullah SAW. “Pemimpin itu bukan orang sembarangan. Maka, jangan sembarangan mencari pemimpin. Carilah sosok yang shiddiq (jujur), amanah (terpecaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas) sebagaimana Nabi contohkan. Jangan karena dapat sogokan,” ujarnya.

Kiai kelahiran Madura ini melanjutkan, jika masyarakat dalam memilih para pemimpin atau wakil rakyat karena politik uang, bukan hal yang mustahil negeri ini akan makin hancur. Sebab, ketika duduk di kursi empuk hampir dipastikan bakal sibuk mengembalikan modal awal kampenye mereka sendiri. Wal hasil, rakyat akan dilupakan.

Menurut Kiai Syukron, demokrasi di Indonesia bakal terancam jika dipenuhi pemimpin culas yang menghalalkan segala cara. Tugas ulama, lanjutnya, harus bicara yang benar terkait soal pemimpin. Jika kiai atau ulamanya sudah tidak berani amar ma’ruf nahi munkar, kepada siapa lagi umat akan bertanya.

“Selama ini para kiai ditipu. Mereka dilarang berpolitik. Tetapi orang-orang nggak jels itu malah akhirnya yang berpolitik. Jika ada caleg yang ngasih duit, terima aja duitnya. Tapi jangan pilih orangnya. Biar kapok dia,” ujarnya sambil berdiri berapi-api.

Dai legendaris sejak era Bung Karno ini mengaku sebagai penceramah tertua masa kini. Meski demikian, di usianya yang ke-73 fisik maupun semangatnya masih terasa muda. “Jika bapak ibu ditanya siapa penceramah paling tua, jawab aja Syukron Ma’mun orangnya. Meski saya sudah tua, namun jika sedang berpidato apalagi tentang agama rasanya menjadi muda kembali,” ujarnya disambut aplaus hadirin.

Acara yang dihadiri ribuan warga dari berbagai daerah ini juga dihadiri Walikota Jakarta Selatan, Kapolsek Jagakarsa beserta jajarannya, dan para pejabat pemerintah setempat. Acara juga dimeriahkan atraksi marching band santri Al-Mawaddah yang berkekuatan 30 personel.

Dalam pantauan NU Online, sepanjang Jalan Sadar Raya ditutup lantaran jamaah pengajian berjubel hingga meluber ke badan jalan. Parkir kendaraan berbagai ukuran pun memanjang hingga kediaman Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di ujung jalan Sadar yang menyambung ke jalan Warung Sila. (Ali Musthofa Asrori/Mahbib)