Nasional

Ketika Banser dan Kokam Kompak Kawal Ketum PP Muhammadiyah 

Sel, 13 September 2022 | 12:15 WIB

Ketika Banser dan Kokam Kompak Kawal Ketum PP Muhammadiyah 

Banser dan Kokam Kompak Kawal Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.

Jakarta, NU Online
Ada momen menarik dibagikan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas melalui akun media sosialnya pada Senin (13/9/2022). Pria yang karib disapa Gus Yaqut itu  membagikan sebuah foto yang menunjukkan kekompakan para anggota Banser dan Kokam mengawal Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.

 

"Banser dan KOKAM mengawal Ketua Umum PP. Muhammadiyah (Prof. Haedar Nashir) dan Ketua Umum PP. Aisyiah (Dr. Noordjanah Djohantini) di Peresmian PKU Muhammadiyah Ranting Getassrabi, Kudus," tulisnya.

 

"Foto ini kiriman Sekum PP Muhammadiyah, Mas Abdul Mukti. Seneng sekali melihat foto seperti ini," imbuhnya.

 

Dalam foto tersebut nampak 4 anggota Banser berseragam lengkap dan 5 anggota Kokam melakukan pengawalan. Walau dari ormas yang berbeda, Banser yang berafiliasi dengan NU tetap melakukan pengawalan pada acara Muhammadiyah.

 

Banser dan Kokam memang merupakan pasukan yang dimiliki oleh NU dan Muhammadiyah yang dibentuk untuk melakukan pengawalan dan pengamanan pada tokoh dan kegiatan-kegiatan organisasi. Pasukan ini diisi oleh para personel yang sudah terlatih untuk pengawalan dan pengamanan.

 

Banser NU adalah akronim dari Barisan Serba Guna NU. Organisasi ini merupakan lembaga semi-otonom dari Gerakan Pemuda Ansor, organisasi pemuda NU yang berdiri pada 1934, delapan tahun setelah NU didirikan.


 
Banser adalah barisan pemuda yang dikenal dengan penampilannya, mulai dari pakaian, sepatu, topi, hingga atribut-atribut lainnya, yang mirip dengan pasukan militer.

 

Banser berdiri pada 1962, atau 32 tahun setelah pendirian GP Ansor. Tujuan pendiriannya adalah untuk memberikan pengamanan pada kegiatan-kegiatan NU.

 

Sementara Kokam adalah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah. Pasukan ini adalah salah satu bidang program kerja organisasi Pemuda Muhammadiyah, yaitu program kerja bidang Kokam dan SAR.


Kokam dibentuk pada awal tahun 1965 yang waktu itu ditujukan untuk memberi dukungan fisik terhadap perjuangan bangsa. Kokam merupakan bentuk peran konkret bela negara dari persyarikatan Muhammadiyah dalam bersama komponen bangsa yang lainnya dalam memberi dukungan fisik terhadap berbagai bentuk ancaman bagi kedaulatan negara Republik Indonesia.

 

Prof Haedar menjelaskan bahwa Kokam merupakan tempat khusus dalam sejarah panjang Muhammadiyah dan bangsa Indonesia dalam peralihan kehidupan kebangsaan tahun 1965.

 

“Semangat perjuangan itulah yang terus hidup di jiwa KOKAM sebagai bagian penting dari Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah secara keseluruhan,” kata Haedar dikutip dari laman Muhammadiyah or.id.

 

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aiz Luthfi