Nasional

Jika Digelar, Pasar Rakyat di Muktamar NU Lampung Akan Diatur Ketat

Kam, 21 Oktober 2021 | 18:00 WIB

Jika Digelar, Pasar Rakyat di Muktamar NU Lampung Akan Diatur Ketat

Wakil Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar ke-34 NU KH Ahmad Ishomuddin. (tangkapan layar Youtube)

Jakarta, NU Online
Pasar rakyat menjadi salah satu kemeriahan dalam gelaran Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) dari masa ke masa. Roda perekonomian masyarakat di sekitar akan terbantu dengan adanya pasar rakyat ini.


Namun, gelaran Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang tentu saja berbeda karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya terkendali.


Wakil Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar ke-34 NU KH Ahmad Ishomuddin mengatakan, pasar rakyat kemungkinan ditiadakan. Kalaupun diadakan maka harus diatur secara ketat dengan dibagi atau disebar di berbagai tempat, tidak kumpul di satu lokasi. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru Covid-19.


“Pada waktu Pak Imam Aziz dan Pak Syahrizal ke Lampung, saya sempat berdiskusi soal itu. Mungkin tidak ada bazzar atau mereka harus dibagi di berbagai tempat. Di Kota Bandar Lampung terutama,” kata Kiai Ishom kepada NU Online, melalui sambungan telepon, pada Kamis (21/10/2021).


Selain disebar di berbagai tempat, para pedagang juga wajib menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Utamanya harus memakai masker dan memastikan diri sudah berstatus negatif Covid-19 dengan tes rapid antigen.


“Peserta juga harus sudah negatif semua. Tidak boleh ada yang positif kemudian ikut muktamar. Nggak boleh. Vaksin pun jadi syarat. Semua peserta harus sudah divaksin, termasuk panitianya,” tegas Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) asal Lampung itu.


Terkait protokol kesehatan ini, beberapa waktu lalu Kiai Ishom mendampingi Tim PBNU untuk bertemu dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Pertemuan itu membahas soal izin menggelar acara muktamar.


“(Tetapi) gubernur tidak berani mengeluarkan izin sebelum ada isyarat dari (pemerintah) pusat. Saya kira, pasti diizinkan lah, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat. Kita ingin agar para kiai dan pengurus NU se-Indonesia yang hadir selamat dari pandemi ini,” harap Kiai Ishom.


Ia pun optimis Muktamar ke-34 NU ini dapat berlangsung aman karena beberapa bulan ini di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Lampung, mengalami penurunan angka kasus Covid-19 yang cukup signifikan.


“Apalagi pemerintah pusat melakukan vaksinasi intens di Lampung,” pungkasnya.

 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, angka vaksinasi Covid-19 di Lampung mengalami peningkatan. Data per 21 Oktober 2021 menunjukkan, angka vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Lampung mencapai 41,63 persen. Sementara untuk dosis kedua sebesar 15,37 persen.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin