Nasional

Innalillahi, Imam Masjid Gus Dur Ciganjur Tutup Usia

Ahad, 16 April 2023 | 13:45 WIB

Innalillahi, Imam Masjid Gus Dur Ciganjur Tutup Usia

Imam Masjid Al-Munawwaroh, Ustadz Ahmad Ahsin. (Dok. Pesantren Ciganjur)

Jakarta, NU Online

Innalillahi wa innailaihi raji'un. Kabar duka datang dari keluarga besar Yayasan KH A Wahid Hasyim Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pasalnya, Imam tetap Masjid Jami’ Al-Munawwaroh yang berada di depan kediaman Gus Dur ini meninggal dunia karena sakit.


“Telah berpulang ke Rahmatullah, Bapak Ahmad Ahsin Bin Kiai Ahdori (Imam Masjid Al-Munawwaroh) pada hari Minggu, 16 April 2023 pukul 04.38 di RSUD Pasar Minggu Jakarta. Mohon dimaafkan kesalahan beliau semasa hidupnya,” bunyi broadcast yang beredar di grup WhatsApp Pesantren Ciganjur, Ahad pagi.


“Jenazah akan dimandikan serta dishalatkan di Pondok Pesantren Ciganjur, kemudian akan dimakamkan di kampung halaman,” sambung pengumuman tersebut.


Saat dikonfirmasi NU Online, Lurah Pesantren Ciganjur (2018-2022) Faiq Falahi mengatakan bahwa almarhum sempat merasa sakit dua hari sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.


“Ya, Jumat dan Sabtu ngerasa sakit. Setelah diperiksa yang hari Sabtu, didiagnosis gagal ginjal. Pak Ahsin kami jaga di asrama pondok selama 2 hari,” ungkap Faiq.


Awalnya, lanjut dia, almarhum hanya cek rawat jalan di RS Ali Sibroh Malisi Ciganjur. “Hari Jumat setelah subuh itu didiagnosanya lambung-asam lambung,” tutur mahasiswa Universitas Paramadina ini.
 

Sementara itu, alumnus Pesantren Ciganjur Darul Qutni mengatakan bahwa jenazah dibawa ke kampung halaman, yakni Dusun Karanglo RT 1 RW 6, Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.


Darul menjelaskan, jenazah Kiai Ahsin telah diberangkatkan ke Demak pada pukul sembilan pagi tadi.


Sekadar informasi, Kiai Ahmad Ahsin merupakan imam tetap Masjid Jami’ Al-Munawwaroh Ciganjur sejak Gus Dur sebelum menjadi Presiden ke-4 RI pada tahun 1999.


“Saya sudah di sini saat Bapak (Gus Dur-red) didatangi para tokoh nasional menjelang Reformasi 1998. Bahkan, saat mendirikan PKB saya diminta untuk memimpin doa,” ungkap Kiai Ahsin suatu ketika.


Pewarta: Musthofa Asrori

Editor: Fathoni Ahmad