Nasional

Aswaja itu Tak Mudah Mengafirkan Sesama Muslim

NU Online  ·  Sabtu, 13 Mei 2017 | 10:45 WIB

Batu, NU Online
Aswaja termasuk kelompok mayoritas di dunia ini. Sekitar 85 persen Muslim dunia adalah penganut pola bermazhab, yaitu kaum muslim yang dalam aqidah mengikuti manhaj Imam Abul Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur al-Maturidi.

Demikian dikatakan Ustadz Yusuf Suharto, salah satu anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur saat menjadi narasumber dalam Seminar Aswaja yang digelar serangkaian dengan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Batu, 12-13 Mei 2017 di MTs KH Hasyim Asy'ari, Batu, Malang, Jawa Timur.

"Karena mayoritas itulah maka Aswaja itu berposisi tengah dan seolah seperti wasit. Aswaja itu tidak mudah mengafirkan kepada sesama Muslim," kata anggota tim penulis buku Khazanah Aswaja itu.

Ia juga menegaskan, mayoritas penganut Aswaja di Indonesia bermadzhab kepada Imam Syafi’i tentang fiqih. Menurutnya, Imam Syafii adalah seorang ulama yang ahli hadits karena ia murid dari Imam Malik dan kuat dalam rasionalitas karena ia murid Imam Muhammad bin Hasan yang merupakan murid dari Imam Abu Hanifah. Imam Syafi’i memadukan antara corak ahli hadits dan rasionalis.

Dengan karakter semacam itu, tidak heran bila umat Islam di Tanah Air tidak kaku dalam melihat realitas, termasuk dalam kehidupan bernegara. "Para ulama Indonesia, antara lain yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama punya karya mengapresiasi dan mendukung NKRI," ujarnya.

Konfercab yang digelar PCNU Batu periode 2012-2017 ini menjadi ajang pergantian kepemimpinan yang saat ini dipegang KH Abdullah Thohir sebagai Rais Syuriyah dan KH Hazim Sirojuddin selaku Ketua Tanfidziyah. Konfercab itu juga dihadiri KH Sholeh Hayat dan KH Fakhrur Rozi dari PWNU Jatim. (Red: Mahbib)