Nasional

Anggota DPR: Vaksinasi Jangan Jadi Klaster Baru Persebaran Covid

Rab, 14 Juli 2021 | 10:00 WIB

Anggota DPR: Vaksinasi Jangan Jadi Klaster Baru Persebaran Covid

Anggota Komisi IX Nabil Haroen saat memantau vaksinasi di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Selasa (13/7). (Foto: dok istimewa)

Jakarta, NU Online

Anggota Komisi IX Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan DPR RI, Muchamad Nabil Haroen mengatakan vaksinasi merupakan langkah penting untuk penanganan pandemi, selain penerapan protokol kesehatan yang ketat serta menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh. Proses vaksinasi, di beberapa negara lain, membantu secara signifikan penanganan pandemi. 

 

Karena itu, upaya vaksinasi yang massif dilakukan dan percepatan teknis penyelenggaraan vaksinasi oleh pemerintah harus diapresiasi. Akan tetapi, penyelenggaraan vaksinasi di Indonesia menurutnya harus diperbaiki agar lebih optimal.

 

"Saya melihat di beberapa daerah, serta pantauan dari tim, bahwa penyelenggaraan vaksinasi kurang optimal dari segi teknis. Di beberapa kawasan, vaksinasi justru menjadi tempat berkerumun karena tidak dikelola secara baik," kata Nabil Haroen dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Selasa (13/7) malam.

 

Pria yang juga Ketum PP Pagar Nusa ini menegaskan jangan sampai lokasi vaksinasi justru menjadi tempat penyebaran virus. Pihaknya mengaku pada Selasa (13/7) memantau jalannya vaksinasi untuk masyarakat di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. "Bersama dr Rheza Maulana (Rhemedi) dan Kapten Chb Roky Andarwanto (Bais TNI), pemantauan dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menerima vaksin," kata Gus Nabil, sapaan akrabnya.

 

Selain itu, Gus Nabil juga menyampaikan terkait dengan proses dan penyelenggaraan vaksinasi di beberapa kawasan, perlu adanya perbaikan penyelenggaraan vaksinasi. Di antaranya dengan penggunaan penjadwalan, bisa dengan teknologi digital seperti website, atau menggunakan perangkat dari RT dan RW untuk mempermudah mengakses warga yang belum menggunakan teknologi.


Kemudian, pengetatan protokol kesehatan juga harus diberlakukan. Dapat juga dengan vaksinasi jemput bola. "Vaksinasi jemput bola ke wilayah desa atau kelurahan. Artinya, petugas yang menangani vaksinasi bisa datang ke desa atau kelurahan dengan penjadwalan dari instansi terkait," imbuhnya.

 

Hal lain lainnya adalah terus dilakukan edukasi vaksin. "Perlu terus menerus edukasi vaksinasi di level warga. Kemenkes bisa menggandeng pesantren, pengelola rumah ibadah dan ormas keagamaan untuk edukasi vaksin dan proses vaksinasi," kata Gus Nabil.

 

Ia optimistis cara-cara ini efektif untuk mengedukasi warga dan persebaran informasi.


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan