Nasional

Amanum Cordet, Robot Deteksi Dini Covid-19 Karya Santri Amanatul Ummah

Sel, 5 Oktober 2021 | 23:45 WIB

Amanum Cordet, Robot Deteksi Dini Covid-19 Karya Santri Amanatul Ummah

Santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Muhammad Qaishar Fathin dan Syahrozad Zalfa Nadia. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Seiring meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia, pembelajaran tatap muka di beberapa pesantren dilaksanakan dengan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat. Setiap santri harus terkonfirmasi negatif Covid-19 dan melaksanakan himbauan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Interaksi, serta Menjauhi kerumunan).


Hal ini mendorong dua santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah untuk menciptakan robot deteksi dini penyebaran virus corona. Mereka adalah Syahrozad Zalfa Nadia dan Muhammad Qaishar Fathin. Robot yang mereka rancang disebut "Amanum Cordet", yang merupakan kepanjangan dari Amanatul Ummah Corona Detected.


Menurut Qaishar, robot ini di klaim mampu menjadi alat deteksi dini gejala orang yang berpotensi terserang virus corona di lingkungan pesantren dan bisa diterapkan di lingkungan yang lebih luas. 


“Alat ini mampu mendeteksi suhu badan santri dan pengunjung pondok pesantren secara otomatis melalui rekaman mobilitas dan kapasitas untuk mengetahui kuota yang tersedia di dalam pesantren,” ucapnya.


Dikatakan Qaishar, robot ini juga akan memberikan informasi jumlah kasus positif, kasus negatif, keadaan zona terkini serta data warga pesantren yang telah divaksin 1 dan vaksin 2.


“Dalam skala besar, kami berharap prototype alat ini bisa dibuat secara permanen dan masal, sehingga bisa dimanfaatkan untuk lingkungan yang lebih besar, seperti lingkungan RT, RW, Kelurahan, perkantoran, gelanggang olahraga dan fasilitas umum lainnya,” tambahnya.


Syahrozad menambahkan, Amanum Cordet menggunakan system berbasis IOT, dengan jaringan internet sebagai metode aksesnya. Dalam dapur pacunya, Amanum Cordet menggunakan Raspberry Pi3 sebagai micro controller. Menggunakan 3 buah sensor IR. Satu sensor untuk deteksi suhu tubuh, dan 2 lainnya untuk deteksi masuk dan keluarnya warga pesantren. 


“Selain itu, fitur pada robot ini memakai LCD monitor sebagai penunjuk informasi visual, dan speaker sebagai output suara untuk memperjelas informasi kerja alat ini, serta 1 motor servo sebagai portal masuk, dan 1 lagi berfungsi sebagai sanitizer otomatis dengan catu daya menggunakan power supply 5Volt 3A” jelas Syahrozad. 


Selanjutnya, santri atau pengunjung yang akan masuk wilayah pesantren, berdiri di titik pengukuran yang berada di pintu masuk pesantren. Secara otomatis sensor dari alat ini akan langsung bekerja mengukur suhu tubuh. Jika terdeteksi suhu tubuh pengunjung lebih dari 37,5̊C, pengunjung tidak diperkenankan masuk dan harus melakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.


“Apabila suhu pengunjung terdeteksi di bawah 37,5̊C dan kapasitas pengunjung masih tersedia, pintu akan secara otomatis terbuka dengan terlebih dahulu hand sanitizer menyemprot secara otomatis,” tukasnya.


Menurut pembina robotik MBI Amanatul Ummah, Hadi Prasetyo, tujuan dikembangkannya robot ini guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga pesantren. Dengan menggunakan sistem sensor tersebut, Amanum Cordet juga dapat berfungsi mengurangi resiko petugas atau penjaga portal dalam terpapar virus Covid-19.


“Dengan otomatisasi dan berbasis web, alat ini juga memiliki kelebihan mudah diakses dan dioperasikan. Selain itu harga komponennya relatif terjangkau dan bisa dikembangkan secara masif,” tutup Hadi.


Editor: Fathoni Ahmad