Seminar dan Peluncuran Gerakan Teacherpreneur di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (12/12). (Foto: NU Online/Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Bahkan sebagai bentuk keseriusan Pergunu dalam mensejahterakan guru NU, Pimpinan Pusat Pergunu akan menggandeng perusahaan-perusahaan besar yang dapat membantu siklus bisnis yang dijalankan.
Teacherpreneur adalah program usaha guru untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. Selama ini, jutaan guru terutama guru swasta masih banyak yang belum sejahtera. Untuk itu Pergunu menginisiasi gerakan berwirausaha melalui program teacherpreneur agar ada peningkatan yang signifikan.
Wakil Ketua PP Pergunu Aris Adi Leksono mengatakan perusahaan yang akan digandengnya itu berasal dari berbagai bidang tergantung usaha apa yang nanti dilaksanakan oleh pengurus Pergunu. Menurutnya, sebelum program diluncurkan, sudah ada sejumlah Pergunu di daerah yang memiliki usaha dan telah bekerjasama dengan perusahaan tertentu.
“Setelah peluncuran ini, kita akan mensosialisasikan ke PW Pergunu se-Indonesia, baru kita akan menggandeng perusahaan. Sudah ada yang terealisasi di beberapa tempat mereka buat Koperasi dan lain lain,”kata Aris seusai seminar dan peluncuran Gerakan Teacherpreneur di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Ia menjelaskan, usaha yang dinilai sudah berhasil memberikan dampak ekonomi kepada pengurus Pergunu di daerah antara lain bisnis fashion, jasa dan agrobisnis seperrti ternak dan produk pertanian. Tahun 2020, ucapnya, semua Pergunu didorong memiliki usaha sehingga pogram teacherpreneur bisa terealisasi dengan baik.
“Selama ini masih di Jawa, kemarin di Semarang usaha-usaha untuk terus dilakukan. Soal jenis usahanya tidak bisa disamakan karena masing-masing daerah berbeda-beda,” ucapnya.
Aris menegaskan, realisasi program teacherpreneur dilatarbelakangi oleh kesejahteraan guru yang memprihatinkan terutama guru swasta. Pemerintah sekalipun, ucap Aris, belum mampu mengakomodir seluruh kebutuhan guru untuk itu pihaknya merasa tidak bisa mengandalakan pihak lain kecuali para guru sendiri yang melakoni usaha.
“Latar belakang hadirnya program ini, yaitu ditengah tuntutan guru yang kurang sejahtera dan kesejahteraannya kurang mendapat perhatian oleh pemerintah sehingga perlu diperhatikan oleh guru itu sendiri. Akhirnya kita dorong guru untuk berwirausaha,” tuturnya.
Seminar dihadiri ratusan guru dan mahasiswa dari berbagai daerah, seminar menghadirkan lima pembicara. Mereka ialah penggerak teacherpreuner PP Pergunu, Hery Kuswara, dosen dari Unusia, Sugeng Priyono, perwakilan dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri, dan Sekretaris Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI), Ilyas Indra.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Khutbah Jumat: Ramadhan Momentum Lestarikan Lingkungan
3
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
4
Kisah Unik Dakwah Gus Mus di Pusat Bramacorah hingga Kawasan Lokalisasi
5
194.744 Calon Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Masih Ada Sisa Kuota Haji 2024
6
Jangan Keliru, Ini Perbedaan Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar
Terkini
Lihat Semua