Nasional

Guru NU Perlu Adapatasi Hadapi Tantangan Global

Sel, 10 Desember 2019 | 13:45 WIB

Guru NU Perlu Adapatasi Hadapi Tantangan Global

Sarasehan Nasional dan Training of Trainer (TOT) Guru Pemersatu Bangsa diadakan oleh Pergunu di Semarang, Jawa Tengah.

Semarang, NU Online
Tidak bisa dipungkiri bahwa peran guru sangat besar tanggungjawabnya dalam memelihara dan melanjutkan keberlangsungan bangsa ke depan dan dalam menjaga ideologi yang sudah disepakati oleh para tokoh pendiri bangsa. Guru merupakan garda terdepan dalam pembangunan bangsa karena perannya dalam  mendidik dan mewujudkan generasi muda  menjadi generasi cerdas, kreatif berdaya saing global dengan fondasi ahlakulkarimah.
 
Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman yang selaras dengan tantangannya, baik tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan maupun arus digital yang semakin canggih. Oleh karenanya   guru harus mampu melakukan terobosan untuk keluar dari zona yang dapat mengancam keberlangsungan bangsa demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang rukun dan harmonis  dalam bingkai kebhikenaan dan idiologi Pancasila.
 
Hal itu menjadi poin-poin penting yang terungkap dalam Sarasehan Nasional dan Training of Trainer (TOT) Guru Pemersatu Bangsa yang diadakan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), 8-9 Desember 2019 lalu.
 
Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidillah Shodaqoh dalam pemaparannya menyampaikan bawa konflik mengatasnamakan agama dapat dengan mudah membangun gerakan secara radikal.
 
"Potensi konflik mengatasnamakan agama dapat dengan mudah membangun gerakan secara radikal. Cara ini dianggap paling mudah dikarenakan sikap religius dapat diterima di semua kalangan umat Muslim," kata Kiai Ubaidillah pada kegiatan yang berlangsung di Semarang, Jawa Tengah.
 
Kondisi demikian, kata Kiai Ubaidillah, perlu mendapat perhatian serius dari semua kalangan terutama guru khususnya yang tergabung dalam Pergunu. Peran guru yang menyentuh langsung akar rumput diharapkan dapat mencegah gerakan radikal di lembaga pendidikan maupun peserta didik.
 
Selain itu tantangan berikutnya adalah lajunya arus digital yang semakin cepat. Guru harus mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi yang berbasis digital di era Revolusi Industri 4.0 ini agar dapat memahami tantangan dan peluang.  
 
Narasumber lainnya, Heri Kuswara dalam pemaparannya menyampaikan guru harus mampu menguasai teknologi digital seiring dengan kemajuan zaman. Guru dapat tergerus dan tertinggal apabila tidak memanfaatkan fasilitas digital tersebut.
 
"Itulah tantangan kita sekarang dan guru harus mampu memanfaatkan teknologi tersebut dalam melaksanakan sebagai pengajar dan pendidik," kata Heri.
 
Tanggung jawab guru yang besar, kata Heri, boleh jadi keberadaan bangsa ini ada di tangan para guru. "Untuk itu guru harus mampu memberikan terobosan dalam menyikapi tantangan tersebut," ujarnya.
 
 
Kontributor: Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan