Nasional

Pergunu Kuatkan Kebangsaan lewat Guru Pemersatu Bangsa

Rab, 11 Desember 2019 | 07:00 WIB

Pergunu Kuatkan Kebangsaan lewat Guru Pemersatu Bangsa

Wakil Ketua PP Pergunu, Aris Adi Leksono saat Sarasehan Kebangsaan dan Training of Trainer Guru Pemersatu Bangsa di Semarang, Jawa Tengah (Foto: NU Online/Erik Alga Lesmana)

Semarang, NU Online
Arus globalisasi yang semakin cepat membawa dampak signifikan terhadap kehidupan bermasyarakat. Keadaan ini mengakibatkan pergeseran baik ranah sosial hingga ke ranah privat yang cukup serius di lini akar rumput. Salah satunya berakibat pada tantangan ideologi kebangsaan yang akhir-akhir ini dibenturkan dengan idelogi keagamaan yang sudah final sejak berdirinya bangsa ini.
 
Kondisi demikian tidak bisa tinggal diam perlu ada perhatian khusus dalam menangani berbagai persoalan yang mengancam keberlangsungan bangsa ke depan.
 
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) merespons kondisi tersebut melalui kegiatan Sarasehan Kebangsaan dan Training of Trainer Guru Pemersatu Bangsa di Semarang, Jawa Tengah, 8-9 Desember 2019.
 
Wakil Ketua PP Pergunu Aris Adi Leksono dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa guru memiliki ruang strategis untuk melakukan pencegahan masalah diatas  melalui perannya sebagai pendidik dengan memanfaatkan pendekatan persuasif. 

"Dalam konteks demikian guru memiliki ruang strategis untuk melakukan pencegahan antiidelogi Pancasila dengan pendekatan persuasif melalui ruang pendidikan," kata Aris.

Di sisi lain untuk mencegah gerakan antiideologi Pancasila, Pergunu telah menyiapkan sejumlah program berupa buku modul Guru Pemersatu Bangsa sebagai pegangan guru se-Indonesia nantinya. Program ini sengaja diluncurkan oleh Pergunu untuk menyapu bersih ketingkat paling bawah berbagai  gerakan yang mengancam nilai-nilai kebangsaan terutama oleh para guru yang memiliki ruang strategis.
 
"Pergunu dengan kekuatan jaringan, kader, dan anggota yang tersebar di seluruh Indonesia diharapkan mampu  menangkal ideologi yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara," lanjut Aris.
 
Dengan kondisi demikian Aris juga berharap Pergunu untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi tantangan anti-Pancasila maupun budaya baru yang berlawanan dengan ideologi keagamaan. 
 
Kontributor: Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan