Khutbah

Khutbah Jumat: Meniti Jalan Menuju Surga

NU Online  ·  Kamis, 19 Desember 2024 | 17:00 WIB

Khutbah Jumat: Meniti Jalan Menuju Surga

Ilustrasi jalan menuju surga. (Foto: NU Online)

Surga merupakan tempat impian bagi seluruh umat muslim, tempat yang digambarkan memiliki keindahan dan kenikmatan yang tidak berbatas, tempat yang disiapkan untuk orang orang yang beriman dan beramal shaleh. Sudah seyogyanya bagi umat muslim untuk mengetahui amal-amal penting untuk menjadikan kita pantas mendapat surga.

 

Naskah Khutbah Jumat ini berjudul: "Khutbah Jumat: Meniti Jalan Menuju Surga". Untuk mencetak naskah Khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِينِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيْلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمٰنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى. أَمَّا بَعْدُ

 

فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى :  بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِیْنَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah

Dalam Islam surga digambarkan sebagai tempat yang memiliki keindahan dan kenikmatan yang tiada duanya. Surga adalah tempat yang indah dan mulia, yang di janjikan Allah SWT kepada hambanya yang iman dan bertakwa.

 

Oleh karena itu, melalui mimbar yang mulia ini, khatib berpesan, khusus untuk diri khatib pribadi, umumnya untuk jamaah Jumat sekalian, marilah kita sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan selalu berhati hati menjalankan perintah Allah dan juga menjauhi segala larangan-Nya. Karena takwa merupakan syarat agar pantas bagi seorang muslim untuk mendapatkan surga, sebagaimana firman Allah:

 

  إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ

Artinya: “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Qalam: 34).

 

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah 

Surga merupakan tempat impian bagi seluruh umat muslim, tempat yang digambarkan memiliki keindahan dan kenikmatan yang tidak berbatas, tempat yang disiapkan untuk orang orang yang beriman dan beramal shaleh. Meraih surga merupakan Rahmat dari Allah untuk hambanya yang dikehendaki, sebagaimana yang telah disabdakan Baginda nabi Muhammad SAW:

 

لا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ، وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللهِ

 

Artinya: "Tidak ada amalan seorang pun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah." (HR Muslim)

 

Namun begitu kita harus ingat bahwa Rahmat Allah tidaklah pantas diberikan pada mereka yang tidak taat dan beramal shaleh. Sebagaimana Allah telah menyindir orang-orang yang enggan beramal shaleh namun dengan tidak tahu malunya mereka menginginkan surga, disebut dalam hadist qudsi yang dinukil syekh Zainuddin Al-Ma'bari dalam kitabnya Al isti'dad lil Mauti wa Sualil Qobri juz I halaman 79:

 

وَرُوِيَ أَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَوْحَى إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ : مَا أَقَلَّ حَيَاءً مَنْ يَطْمَعُ فِي جَنَّتِي بِغَيْرِ عَمَلٍ، كَيْفَ أَجُودُ بِرَحْمَتِي عَلَى مَنْ يَبْخَلُ بِطَاعَتِي؟

 

Artinya: “Allah SWT memberi Wahyu pada Nabi Musa alaihi salam: Alangkah tidak tahu malunya seorang hamba yang menginginkan surga-Ku tanpa mau beramal, bagaimana Aku bisa memberikan rahmat-Ku pada orang yang bakhil dalam ketaatan padaku.”

 

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah 

Dari keterangan ini kita tahu betapa pentingnya beramal saleh untuk meraih rahmat Allah, agar kita pantas dimasukkan kedalam surga-Nya. Selanjutnya, ada banyak sekali amal kebaikan yang menuntun seorang hamba bisa mendapatkan surga tempat kenikmatan abadi, namun ada beberapa amal yang sangat penting hingga tidak boleh ditinggalkan yaitu:

 

Pertama dan menjadi hal yang paling utama adalah mencari ilmu, sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhammad SAW:

 

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا، سَلَكَ اللّٰهُ بِهِ طَرِيْقًا مِنْ طُرُقِ الجَنَّةِ

 

Artinya: “Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga.” (HR Tirmidzi dan Abu Daud)

 

Hal ini dikarenakan ilmu adalah kunci untuk meraih apapun yang kita inginkan, dan amal tanpa ilmu pastilah tidak diterima. Lebih dari itu, ilmu adalah amal batin untuk menguatkan keimanan seorang hamba, dengan meninggal membawa imanlah seorang hamba dapat meraih rida Allah SWT.

 

Kedua, menunaikan shalat fardlu. Shalat 5 waktu merupakan amalan kunci agar semua amal yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah SWT, hal ini ditegaskan Baginda nabi dalam sabdanya:

 

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

 

Artinya: “Amal pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari Kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika shalatnya buruk, rusaklah semua amalnya.” (HR. at-Thabrani).

 

Dalam hadist ini, bahkan shalat menjadi barometer bagi amal lain, apabila shalat kita baik, maka amal lainnya pun akan baik. Namun, apabila shalat kita rusak, maka amalan lainnya juga akan rusak. Shalat adalah bentuk ibadah utama yang menunjukkan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Shalat adalah tiang agama yang harus ditegakkan, serta amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat.

 

Ketiga, selalu berusaha berbuat baik, Allah SWT berfirman:

 

إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al Araf ayat 56)

 

Sebagai manusia yang pasti meninggalkan dunia, kita diperintah oleh Allah untuk selalu berbuat baik sebagai bekal kita menuju akhirat, dengan selalu berbuat baik kepada sesama, sejatinya kita memantaskan diri mengharap balasan rahmat dari Allah. Ayat di atas adalah bukti bahwa rahmat Allah akan dekat dengan orang orang yang selalu berbuat kebaikan, karena "siapa pun yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat balasan-nya".

 

Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitab Marah Labid menjelaskan tentang ayat ini, bahwa berbuat baik mencakup perbuatan dan ucapan, dan semua ulama sepakat dengan kita menjaga perbuatan dan ucapan agar tidak sampai menyakiti orang lain merupakan kebaikan yang luar biasa.

 

Ma'asyirol muslimin rahimakumullah 

Tiga hal di atas merupakan amalan penting yang harus selalu dilakukan dengan istiqamah, Seorang hamba yang bisa menjaga keistiqamahan dan konsistensi dalam kebaikan, akan mendapatkan balasan yang sangat istimewa dari Allah, yaitu surga yang dipenuhi dengan kenikmatan di dalamnya.

 

Dengan istiqamah juga, kita semua akan menjadi manusia yang tenang, lapang, tentram, dan tidak ada kekhawatiran dalam dirinya. Oleh karenanya, mari kita jaga konsistensi kita semua dalam ketaatan dan kebaikan, agar bisa mendapatkan keistimewaan tersebut.

 

Semoga dengan istiqamah mengamalkan tiga hal ini kita digolongkan menjadi orang orang saleh yang selalu istiqamah dalam iman dan takwa.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْم، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

 

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ

 

فقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 

 اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

 عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

Abdul Karim Malik, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi.