Vatikan, NU Online
Sekjen Kemenag Nur Syam mengajak masyarakat Indonesia di Eropa untuk ikut mengembangkan moderasi beragama. Caranya, dengan mengembangkan paradigma humanis dalam beragama.
Ajakan ini disampaikan Nur Syam saat membuka Dialog Antar Agama Masyarakat Indonesia di Eropa yang berlangsung di Vatikan, Italia. Dialog yang diinisiasi Kedutaan Besar Vatikan ini dihadiri perwakilan masyarakat Indonesia yang tersebar di 22 negara.
Menurut Nur Syam, saat ini sedang berkembang gerakan transnasional dalam bentuk radikalisme dan ekstrimisme. Gerakan ini sangat mengganggu kerukunan dan harmoni antarumat beragama. Gerakan ini juga berkembang di Indonesia.
“Kita harus mengembangkan paradigma humanis di dalam beragama. Yaitu sikap beragama yang moderat dengan indikasi beragama yang santun dan seimbang, santun dalam menjalankan agamanya dan dalam interaksi sosial,” terang Nur Syam di Vatikan, Sabtu (30/06) sebagaimana dirilis kemenag.go.id
Masyarakat yang moderat, lanjut Nur Syam, diharapkan tidak mudah terhasut, marah, serta menuduh atau memaksa. Agama harus dijadikan sebagai modal sosial untuk membangun kehidupan yang rukun, harmoni, dan damai.
Nur Syam menilai, gerakan moderasi beragama harus digalakkan, yaitu membangun kehidupan beragama yang mengayuh di antara dua ekstremisme, kiri dan kanan. Yang kiri, yang sangat liberal dan yang kanan yang sangat radikal harus dikembalikan ke tengah menjadi moderat.
Nur Syam mengapresiasi dan mendukung inisiatif Kedutaan Besar Vatikan menggelar forum dialog antar umat beragama. Menurutnya, hal itu penting untuk membangun kebersamaan dalam membina keharmonisan dan kerukunan beragama.
“Sungguh diperlukan langkah-langkah kultural untuk membangun perdamaian antar warga bangsa, antar masyarakat dan juga bahkan antar bangsa. Indonesia bisa menjadi contoh yang baik dalam membangun kerukunan umat beragama,” tandasnya.
Dialog Antar Agama Masyarakat Indonesia di Eropa ini dibuka Duta Besar untuk Tahta Suci Vatican, Antonius Agus Sriyono. Menurutnya, dialog ini bertujuan untuk membangun sikap saling memahami tentang hubungan antar agama di Indonesia. Forum ini menghadirkan narasumber dari berbagai agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu. (Red: Muiz)