Internasional

Potret Ibadah Muslim Dunia di Tengah Merebaknya Virus Corona

Jum, 13 Maret 2020 | 05:03 WIB

Potret Ibadah Muslim Dunia di Tengah Merebaknya Virus Corona

Ilustrasi. (NU Online)

Jakarta, NU Online
Saat ini ada tren peningkatan jumlah kasus penyebaran virus corona (Covid-19) di luar Tiongkok. Episentrum penyebaran Covid-19 yang menunjukkan peningkatan terjadi di Eropa, Timur Tengah, termasuk di Asia Tenggara.

Umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia mempunyai berbagai macam cara dalam menangkal penyebaran virus yang menyerang saluran pernpasan itu.

Ragam cara yang dilakukan tersebut juga menyesuaikan kebijakan pemerintah setempat yang mayoritas melarang kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak, termasuk ibadah Shalat Jumat dan ibadah shalat lima waktu, bahkan ibadah umrah ke Arab Saudi.

1. Korea Selatan

Negara yang saat ini dipimpin Moon Jae-in ini memberikan pelarangan sementara kepada warganya untuk berkumpul. Hal ini ditindaklanjuti umat Islam di Korsel untuk sementara waktu meniadakan Shalat Jumat dan shalat lima waktu di masjid serta mushola.

Mereka terpaksa beribadah di tempat tinggal masing-masing untuk mencegah penyebaran virus corona. Nahdliyin di Korsel yang biasa mengadakan kegiatan keagamaan secara bersama-sama juga sementara waktu menangguhkan hingga wabah Covid-19 mereda.

2. Singapura

Pemerintah Singapura secara sigap juga menutup sementara kegiatan ibadah keagamaan di masjid sejak adanya penyebaran wabah Covid-19.

Bahkan, Strait Times melaporkan bahwa sekitar 70 masjid yang ada di Singapura untuk sementara ditutup hingga 5 hari ke depan. Penutupan tersebut dilakukan guna penyemprotan desinfektan.

Shalat berjamaah juga ditiadakan sebagai upaya mencegah persebaran virus corona. Kebijakan ini diambil menyusul ditemukannya kasus infeksi pada 2 warga negara Singapura seusai menghadiri tabligh akbar di Selangor, Malaysia.

3. Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi barangkali salah satu negara tersibuk dalam melakukan pencegahan virus corona. Sebab sepanjang tahun, negara ini dikunjungi masyarakat dunia, khususnya umat Islam untuk melakukan ibadah umrah, ziarah ke tempat-tempat suci, dan ibadah haji.

Arab Saudi resmi melarang sementara umat Islam ibadah umroh dan menghentikan wisatawan untuk mengunjungi situs-situs suci Islam. Langkah ini diambil oleh Arab Saudi untuk melakukan pencegahan menyebarnya Covid-19 di Arab Saudi.

Musim haji tahun 2020 ini, Arab Saudi memperkirakan ada sekitar 3.000 jamaah haji yang akan berlangsung dari 28 Juli hingga 2 Agustus 2020. Pihak berwenang belum mengumumkan tindakan pembatasan untuk ibadah haji tahun ini.

4. Iran

Saat ini, Iran masih menduduki peringkat kedua dalam hal korban meninggal karena virus corona setelah China. Sebanyak 92 pasien virus corona tidak bisa diselamatkan di negeri Hassan Rouhani itu. Hingga sekarang, Pemerintah Republik Islam Iran melaporkan sebanyak 2.922 kasus virus corona di negaranya.

Sejak penyebarannya meningkat setiap harinya, Iran mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan ibadah shalat jumat di kota-kota besar.

5. Inggris

Penduduk Muslim di Inggris mencapai 3 juta orang. Di Inggris sendiri sudah ada 87 orang yang terinfeksi Covid-19. Termasuk yang menimpa sejumlah pemain sepak bola dan seorang pelatih dari sebuah klub ternama di Kota London.

Dewan Muslim Inggris (MCB), organisasi terbesar Muslim di Inggris telah meminta masjid dan sekolah untuk menjaga keamanan jamaahnya dengan mengikuti saran pemerintah. Pihak pemerintah menyarankan seluruh warga agar menggunakan masker, menempatkan sabun cuci tangan di dekat tempat wudhu.

6. Tajikistan

Negei Muslim yang berbatasan dengan China dan Afghanistan ini sementara telah meniadakan ibadah Shalat Jumat. Bahkan mereka mewajibkan warganya untuk beribadah di rumah masing-masing.

Selain menutup perbatasan dengan China dan Afghanistan, Pemerintah Tajikistan juga membatalkan perayaan Norwuz atau tahun baru Persia yang biasa dirayakan dari 21 hingga 25 Maret.

7. Indonesia

Awal bulan ini, tepatnya pada 2 Maret 2020, Pemerintah Republik Indonesia secara resmi mengumumkan dua warganya terinfeksi virus corona. Meskipun beberapa hari kemudian pasien membaik, namun eskalasi kasus terus meningkat.

Hingga Kamis (12/3) kemarin, warga terinfeksi Covid-19 telah mencapai 34 orang di Indonesia. Sejauh ini, baru satu orang warga negara asing (WNA) berumur 53ctahun di Bali yang meninggal karena virus serupa SARS dan MERS ini.

Walaupun belum mengeluarkan kebijakan peniadaan Shalat Jumat dan shalat lima waktu di masjid dan mushola, sejumlah even penting nasional telah banyak dibatalkan.

Hingga saat ini, Covid-19 telah menginfeksi sekitar 93.000 orang dengan mengakibatkan kematian sebanyak 3.000 orang lebih di dunia. Kasus meningkatnya virus corona menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengumumkan status Covid-19 sebagai Pandemi yang sebelumnya berstatus epidemi.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon