Internasional

Cara Sejumlah Negara Muslim Tangkal Penyebaran Virus Corona

Kam, 12 Maret 2020 | 11:45 WIB

Cara Sejumlah Negara Muslim Tangkal Penyebaran Virus Corona

Ilustrasi virus corona. (NU Online)

Jakarta, NU Online
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa hingga Rabu (11/3), virus corona (Covid-19) telah menyebar di 114 negara, menginfeksi lebih dari 118 ribu orang, dan menewaskan 4.291 orang. Atas hal itu, WHO kemudian mendeklarasikan virus corona sebagai pandemi atau wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. 

Negara-negara, baik yang sudah ataupun belum terpapar virus corona, mengambil beberapa kebijakan dan langkah untuk menangkal penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu, agar tidak menginfeksi lebih banyak lagi warga negaranya. Lantas bagaimana sejumlah negara berpenduduk Muslim menangkal penyebaran virus corona?

Pertama, Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi mengambil langkah tegas terkait wabah virus corona.
 
Untuk menghentikan penyebaran virus corona, Arab Saudi mengeluarkan beberapa kebijakan, di antaranya melarang umat Islam—termasuk warganya sendiri- untuk umrah, menghentikan wisatawan berkunjung ke wilayah Saudi, menutup sementara Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk disterilisasi, menutup pelataran tawaf dan lajur sai untuk jamaah umrah, meliburkan sementara sekolah dan universitas di wilayah kerajaan, menutup perbatasan dengan Bahrain, Kuwait, dan UEA. 

Tidak hanya itu, seperti diberitakan Arab News, Kamis (12/3), Arab Saudi juga melarang sementara perjalanan ke dan dari hampir semua negara Eropa dan lebih dari 12 negara di Asia dan Afrika. Kebijakan ini diambil setelah kasus virus corona di Arab Saudi meningkat menjadi 45. 

Kedua, Iran. Pemerintah Iran menempuh beragam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona seperti membatalkan Shalat Jumat di kota-kota besar di Iran, menangkap penyebar hoaks terkait virus corona, melarang ekspor masker wajah selama tiga bulan dan memerintahkan seluruh pabrik untuk meningkatkan produksinya, dan menangguhkan penerbangan Iran Air ke Eropa.

Pemerintah Iran juga melarang kegiatan di sekolah dan universitas, mengurangi jam kerja, menangguhkan acara budaya dan olahraga, serta mendesak warganya agar tetap tinggal di dalam rumah. Bahkan sejumlah provinsi di Iran mengeluarkan instruksi agar hotel dan tempat wisata ditutup.

Untuk menghindari penularan virus corona, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan tidak jadi menyampaikan pidato di acara Peringatan Tahun Baru Persia di Kota Mashhad pada 20 Maret mendatang.

Seperti diketahui,  Iran menjadi negara dengan jumlah kasus dan kematian akibat virus corona terbanyak kedua setelah China. Dilaporkan hingga hari ini, di Iran virus corona telah menginveksi lebih dari 9.000 orang dan menewaskan 354 orang.

Ketiga, Mesir.  Pemerintah Mesir memutuskan untuk menunda acara yang melibatkan banyak orang seperti festival keagamaan, konser, dan pameran untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Seperti diberitakan Reuters, pada Rabu (11/3), Kementerian Pendidikan Mesir memerintahkan sekolah untuk menanagguhkan aktivitas seperti acara olaharaga dan musik. Namun, proses belajar-mengajar di sekolah tidak dihentikan di Mesir.

Untuk menanggulangi kepanikan publik, Mesir menangkap tiga orang penyebar hoaks terkait virus corona. Hingga Rabu kemarin, ada 67 kasus virus corona di Mesir.

Keempat, Uni Emirat Arab (UEA). UEA juga mengambil beberapa langkah untuk menangkal penyebaran virus corona, di antaranya membatalkan atau menunda acara di luar ruangan seperti konser dan olahraga, melarang perjalanan ke dan dar China, Arab Saudi, Thailand, dan Iran, dan mensterilisasi masjid-masjid. 

Kemudian, UEA juga menutup sekolah selama sebulan ke depan, melarang salam hidung, mendesak warganya untuk mengindari bepergian ke India, serta memangkas khutbah dan Shalat Jumat menjadi 10 menit. 

“Khutbah dan Shalat Jumat selesai dalam 10 menit," kata seorang pegawai ICAD dinukil dari Gulf News, Kamis (5/3). ICAD (Islamic Affairs and Charitable Activities Department) adalah departemen urusan Islam dan kegiatan amal di UAE.

Kelima, Qatar. Pemerintah Qatar menutup semua sekolah dan universitas, membatalkan banyak agenda publik termasuk MotoGP, dan melarang masuk pelancong dari 14 negara untuk menangkal virus corona. Di samping itu, Maskapai Qatar, Qatar Airways, juga telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Italia. 

Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad