Internasional

Pemuda Muslim di Prancis Jaga Gereja Waspadai Serangan dari Para Ekstremis

Sab, 7 November 2020 | 15:50 WIB

Pemuda Muslim di Prancis Jaga Gereja Waspadai Serangan dari Para Ekstremis

(Foto: The Associated Press)

Paris, NU Online
Sejumlah pemuda Muslim di Prancis melakukan aksi penjagaan terhadap Gereja Katedral pada liburan akhir pekan All Saints. Aksi ini dilakukan menyusul tragedi serangan ekstremis mengaku Islam yang mematikan di sebuah gereja di Nice. 

 

Adalah Benferhat, pemuda berdarah Aljazair kelahiran Prancis yang menginisiasi aksi kemanusiaan dengan menjaga gereja abad ke-13 di kota sebelah selatan Lodeve ini. Ia merasa kesal karena kerap kali kekerasan ekstrimis mengaku Islam melanda Prancis.

 

"Tapi saya juga Muslim dan kami telah melihat Islamofobia di negara ini, dan terorisme," katanya kepada The Associated Press dengan logat Prancis Selatan yang khas. 

 

Menurutnya Muslim Prancis menghadapi stigmatisasi baru, meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan aksi ekstremisme itu.

 

Aksi ia bersama temannya ini ingin menunjukkan kepada semua bahwa kemanusiaan harus dijunjung tinggi dan juga sebagai penghormatan kepada para korban akibat terorisme dan ekstremisme.

 

Dalam menjaga gereja ini, mereka mengajak para relawan dan teman-teman mereka dengan melakukan koordinasi bersama kepolisian setempat. Pemerintah Prancis sendiri telah meningkatkan keamanan di situs-situs keagamaan yang sensitif.

 

Langkah para pemuda Muslim ini mendapat apresiasi dari Pendeta Gereja Katedral tersebut, Luis Iniguez. "Sangat bagus, orang-orang muda ini yang menentang kekerasan," katanya dikutip dari ABC News, Sabtu (7/11).

 

Luis pun memampang foto yang diterbitkan oleh surat kabar lokal saat para pemuda ini melakukan aksi penjagaan. Menurutnya orang-orang senang melihat foto tersebut dan diharapkan mampu menghilangkan ketegangan  antara Prancis dan dunia Muslim

 

Menindaklanjuti aksi ini, Benferhat dan kawan-kawannya sedang merancang untuk melakukan penjagaan seperti ini saat perayaan Hari Raya Natal. Diharapkan, kota-kota lain di Prancis melakukan hal serupa. Namun, langkah ini harus dikomunikasikan lebih lanjut karena otoritas Prancis sedang mencoba memperlambat infeksi virus yang meningkat pesat.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan