Ngabuburit Ramadhan Bersama PCINU Mesir dan Sudan
NU Online · Rabu, 21 April 2021 | 13:00 WIB
Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Mesir bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mesir menggelar kajian bertajuk Ngabuburit Ramadhan di kantor sekertariat PCINU Mesir yang disiarkan pula di akun instagram resmi @pcinumesir selama bulan Ramadhan.
Ketua Fatayat NU Mesir, Ustadzah Tanzila Feby menyebutkan, selain mengaji, kegiatan Ngabuburit Ramadhan juga merupakan wadah mempererat silaturahmi antar-warga NU di Mesir dengan mendatangkan narasumber yang berbeda setiap harinya.
"Ada juga acara Ngaji dengan Syekh Zakaria kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah karya Mbah Hasyim Asy’ari, dan ada kajian sebelum bulan puasa yang sudah mulai dan di bulan puasa ini kita lanjutkan, kita punya kajian Ushul Fiqh itu tiap Minggu dan alhamdulillah antusias teman-teman juga luar biasa meskipun puasa di Kairo 40°," ungkap Tanzila saat dihubungi NU Online melalui sambungan telepon, Selasa (20/4).
Saat ditanya persiapan apa yang akan dilakukan Jelang hari lahir (Harlah) ke-71 Fatayat NU, Tanzila menjawab akan ada beberapa acara yang dilaksanakan untuk memeriahkan Harlah Ke-71 ini.
"Iya, pasti ada. Cuma masih kita rembukan, apakah nanti targetnya untuk masisir (mahasiswa Mesir) atau mahasiswa di Indonesia juga, dan kebetulan di bulan Ramadhan kita pengennya juga bertajuk Ramadhan sekaligus Harlah Fatayat, gitu," terangnya
Disampaikan pula oleh Tanzil bahwa kegiatan lain selama bulan ramadhan adalah NU Care-LAZISNU bergotong-royong bersama masyarakat setempat membagikan sedekah jelang berbuka, "Karena orang Mesir kan suka banget sedekah, jadi, kita buka puasa dapet dari orang Mesir yang dikontrol oleh teman-teman NU Care-LAZISNU," imbuhnya.
Selaras dengan kegiatan berbagi sedekah di Mesir, Pengurus Tanfidziyah NU Sudan, Hilmy Yusuf Attamimi, mengatakan bahwa, sama seperti Mesir, di Sudan NU Care-LAZISNU bekerja sama dengan Muslimatnya mengadakan acara bagi-bagi takjil, "Istilahnya di sini sih begal ramadhan, karena kebiasaan orang Sudan suka begal orang dengan nyuruh berhenti orang yang lewat untuk buka puasa bareng," jelas Hilmy kepada NU Online, Selasa (20/4).
Namun, berbeda dengan PCINU Mesir, PCINU Sudan, kata Hilmy, justru lebih banyak mengosongkan kegiatan di bulan Ramadhan dengan mengaji kitab Lubbul Ushul yang ditayangkan melalui media online @pcinusudan.
"Kalau di bulan puasa memang semua program dikosongkan dulu sih, jadi, diganti sama ngaji (Lubbul Ushul) itu, ada beberapa yang dimajukan jadwalnya (sebelum ramadhan), ada yang diakhirkan (sesudah ramadhan) nanti," terang Hilmy salah satu pengurus Tanfidz PCINU Sudan.
Adapun beberapa acara yang dilaksanakan sebelum Ramadhan, seperti kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), sementara kegiatan-kegiatan besar pasca-ramadhan, Hilmy menyebutkan, antara lain seminar Internasional, Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ), dan pameran budaya.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua