Tegas, Presiden Mesir Al-Sisi Janji Hukum Berat Pelaku Tabrakan Kereta
NU Online · Ahad, 28 Maret 2021 | 14:20 WIB
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Langkah tegas bakal dimabil oleh Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi terhadap pelaku tabrakan dua kereta di Provinsi Soharg, Mesir. Al-Sisi berjanji akan memberikan hukuman berat bagi siapa pun yang terbukti bertanggung jawab atas tabrakan dua kereta berpenumpang yang menewaskan 32 orang dan melukai lebih dari 160 orang itu.
"Siapapun yang menyebabkan kecelakaan yang memilukan ini karena kelalaian atau korupsi, atau apapun yang serupa, harus menerima hukuman berat tanpa pengecualian atau penundaan," kata Sisi dalam sebuah cuitan di Twitter, Jumat (26/3) lalu.
تابعت عن كثب الحادث الأليم الذي شاهدناه اليوم بتصادم قطارين في محافظة سوهاج.
— Abdelfattah Elsisi (@AlsisiOfficial) March 26, 2021
إن الألم الذي يعتصر قلوبنا اليوم، لن يزيدنا إلا إصرارا على إنهاء مثل هذا النمط من الكوارث
١/٣
Kecelakaan terjadi di lintasan antara Stasiun Maragha dan Tahta. Otoritas kereta api Mesir mengatakan ada penumpang tak bertanggung jawab mengaktifkan rem darurat sehingga menyebabkan kereta berhenti mendadak hingga tabrakan tak terhindarkan. Kereta yang melaju dari arah belakang menghantam kereta di depannya.
Kecelakaan terjadi ketika kereta sedang dalam perjalanan antara kota selatan Luxor dan Alexandria di Pantai Mediterania. Rangkaian itu bertabrakan dengan kereta jurusan Kairo-Aswan.
Puluhan teknisi bekerja hingga Jumat malam untuk memindahkan lima gerbong kereta yang terguling dan rusak, kata responden AFP di tempat kejadian.
Mesir kerap dilanda kecelakaan kereta api yang mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu yang paling mematikan terjadi pada 2002, di mana 373 orang meninggal ketika api melanda kereta yang padat di selatan Kairo.
Pada Maret tahun lalu, setidaknya 13 orang terluka ketika dua kereta penumpang bertabrakan di Kairo, memicu penghentian singkat layanan kereta api secara nasional.
Dan pada Februari 2019, sebuah kereta tergelincir dan terbakar di stasiun kereta api utama Kairo, menewaskan dan melukai puluhan orang dan mendorong menteri transportasi Hisham Arafat untuk mengundurkan diri.
Bulan berikutnya, Presiden Abdel Fattah al-Sisi menunjuk seorang perwira militer senior, Jenderal Kamel al-Wazir, untuk menggantikannya.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua