Khotbah Shalat Id WNI di Jerman Gunakan 2 Bahasa
NU Online · Senin, 28 Juli 2014 | 23:41 WIB
Munchen, NU Online
Ratusan umat Muslim di Munchen Jerman melaksanakan shalat Idul Fitri dengan khidmat di Masjid Munchen, Machtlfinger Str. 10, Munchen, Jerman, Senin (28/7). Usai shalat id, khotbah disampaikan dalam dua bahasa, yakni Jerman dan Indonesia, di samping bahasa Arab yang menjadi rukun khotbah.
<>
Jamaah shalat id yang mayoritas berasal dari Indonesia itu mulai berkumpul di masjid sekitar pukul 07.00 waktu setempat, baru kemudian menunaikan sembahyang idul fitri pada pukul 08.40. Prosesi ibadah hari raya tahunan ini diselenggarakan PM3 (Pengajian Masyarakat Muslim Munchen) dan warga negara Indonesia (WNI) di sana.
Darwanto, imam sekaligus khatib, dalam khotbah mengulas poin-poin penting dalam Ramadhan dan idul fitri, mulai tentang proses turunnya al-Qur'an, hawa nafsu, hingga hakikat puasa.
Menurutnya, mujahid (orang yang berjihad) adalah seorang yg mampu menundukkan hawa nafsunya. Musuh utama selama Ramadhan sebenarnya adalah hawa nafsu. Oleh karenanya, seorang muslim yang telah menjalankan puasa Ramadhan dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan gelar mujahid dari Allah.
Darwanto juga mengingatkan, memasuki bulan Syawal ini bukan berarti jihad tersebut juga berakhir. Orang yang berjihad di jalan Allah, katanya, adalah orang yang rajin berpuasa, shalat malam, dan ibadah-ibadah lainnya. (Akhmad Khusyairi/Mahbib)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua