Internasional

Ketika Israel Semakin Keras, Simpati Dunia pada Palestina Kian Besar 

Kam, 20 Mei 2021 | 06:00 WIB

Ketika Israel Semakin Keras, Simpati Dunia pada Palestina Kian Besar 

Ilustrasi: Ketika Israel semakin keras secara militer, penduduk dunia itu semakin simpati pada Palestina.

Jakarta, NU Online
Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla menyatakan, saat ini seluruh dunia sedang menaruh simpati kepada Palestina karena kekerasan Israel semakin tinggi. Karena itu, ia mengajak kepada umat Islam di Indonesia untuk terus membela dan memberikan rasa simpati kepada warga Palestina. 

 

"Seluruh dunia sekarang itu simpatinya kepada Palestina semakin besar karena kekerasan Israel semakin tinggi. Jadi, ketika Israel semakin keras secara militer, penduduk dunia itu semakin simpati pada Palestina," kata Gus Ulil, sapaan akrabnya, saat ditemui di kediamannya, di Pondokgede, Bekasi, pada Ahad (16/5) lalu.

 

Ia mengaku terus memantau perkembangan Palestina melalui media sosial platform twitter, dengan banyak mengikuti akun-akun yang selalu mengabarkan tentang Palestina. Seperti akun-akun dari Arab, Eropa, dan Amerika. 

 

"Saya memantau. Saya ikuti banyak akun tentang Palestina. Dari Arab sendiri, dari Eropa, dari Amerika. Kalangan aktivis, akademisi, kalangan yang anti-Israel, pemerintah Israel, semua saya pantau. Saya sangat dalam memantau Palestina. Saya ikuti juga pihak Kemenhan Israel, bagaimana versi mereka, versi gedung putih, dan versi Eropa, itu saya baca semua," katanya.

 

Menurutnya, negara-negara di Barat yang sekalipun berideologi sekuler akan tetap membela Israel. Sementara orang-orang Indonesia, seharusnya, berkebalikan dengan penduduk di negara-negara Barat. 

 

"Orang Barat sikapnya seperti itu, ya kita sebaliknya dong. Kita ini, berapa pun kita ini nggak suka dengan Hamas, kita tetap bela Palestina. Orang Barat sesekuler apa pun mereka, hatinya tetap bersama Israel, maka kita harus bersama Palestina," tutur menantu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) ini.

 

Oleh karena itu, ia mengaku tidak sepakat dengan orang-orang di Indonesia yang masih saja memberi hati kepada Israel. Sebab masalah di Palestina adalah soal kemanusiaan, sebagaimana permasalahan atau konflik petani melawan perusahaan besar. 

 

"Misalnya ada petani kecil melawan perusahaan besar atau berkonflik. Nah petaninya itu belum tentu benar semua, pasti ada kesalahannya. Tapi kalau konstruksinya petani dan perusahaan besar itu konflik, kita pasti bela petani kecil dong," tegas pengampu Ngaji Ihya Online ini.

 

"Kalau mau dicari kesalahan-kesalahannya, (pejuang) Palestina ada Hamas dan Fattah. Fattah korup, Hamas itu fundamentalis, ya nggak kelar-kelar. Itu saja menurut saya kaidahnya. Orang kecil lawan orang besar, simpati kita secara manusiawi sudah pasti bersama yang kecil," pungkas Gus Ulil. 

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan