Internasional

Gus Yusuf dan Gus Azmi Hadiri Harlah Ketiga Ranting NU Chiayi Taiwan

Sen, 27 November 2023 | 20:00 WIB

Gus Yusuf dan Gus Azmi Hadiri Harlah Ketiga Ranting NU Chiayi Taiwan

Acara Harlah Ketiga Ranting NU Chiayi Taiwan dihadiri Gus Yusuf dan Gus Azmi. (Foto: NU Chiayi/Sunanto)

Chiayi, NU Online

Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah KH M Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dan Pelantun Shalawat Muhammad Ulul Azmi Askandar Al-Abshor (Gus Azmi) menghadiri acara Hari Lahir Ketiga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Chiayi, Taiwan, di Taman Stasiun Jiabei, pada Ahad (26/11/2023).


Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan jamaah dan berlangsung sejak pagi. Acara diawali dengan penampilan grup hadrah dari ranting-ranting Nahdlatul Ulama se-Taiwan.


Ketua Tanfidziyah Ranting NU Chiayi Ari Syamsudin mengatakan bahwa pengajian akbar ini merupakan kegiatan pertama yang digelar di Kota Chiayi dengan lokasi lapangan terbuka. Ia mengatakan, Ranting Chiayi merupakan kepengurusan NU di tingkat ranting yang termuda di Taiwan. 


"Ranting Chiayi ini merupakan ranting paling muda di Taiwan, kegiatan-kegiatan kajian keagamaan sebelumnya hanya dilaksanakan dalam ruangan dan baru pada harlah ketiga ini kami menyelenggarakan kegiatan dialam terbuka," ujar Ari. 


Ia mengatakan, kehadiran Gus Yusuf dan Gus Azmi merupakan momen paling Istimewa dalam acara ini. Menurut Ari, ceramah keagamaan yang disampaikan Gus Yusuf dan lantunan shalawat yang dipimpin Gus Azmi membuat acara semakin berkesan dan bermakna. 


"Dengan suara merdu dan penuh khidmah, Gus Azmi membawakan shalawat yang menggetarkan hati para jamaah. Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia dan jamaah yang hadir. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antar umat muslim di Taiwan," ucap Ari.


Gus Yusuf dalam ceramahnya mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk tidak hanya berkirim uang kepada keluarga, tetapi juga mengirimkan doa pada setiap waktu shalat kepada anak dan istri di Indonesia. Dengan adanya dukungan spiritual ini, kata Gus Yusuf, keluarga akan merasakan kehadiran kita meskipun secara fisik berjauhan.


"Dalam menjalani kehidupan jauh dari keluarga, tidak hanya materi yang penting, tetapi juga dukungan spiritual. Mengirimkan doa kepada anak dan istri berarti kita memberikan kekuatan dan semangat bagi mereka dalam menjalani hari-hari tanpa kehadiran kita," ungkapnya.


Gus Yusuf mengimbau kepada para warga Indonesia yang bekerja di Taiwan agar jangan hanya menjadi perantau yang sukses secara materi, tetapi juga menjadi perantau yang memberikan cinta dan doa kepada keluarga tercinta di Indonesia.


Lebih lanjut, ia menekankan betapa pentingnya menempatkan anak-anak untuk belajar di pondok pesantren agar mereka bisa terjaga dari hal-hal buruk akibat pergaulan di lingkungannya serta tidak melalaikan akhirat.


"Kenalkan dan ajarkanlah mereka tentang ilmu agama yang lebih dalam. Karena di pondok mereka tidak hanya diajarkan ilmu agama saja tapi juga ilmu kehidupan keseharian, hingga akhirnya ilmu yang mereka dapat bermanfaat baik dunia maupun akhirat," ujarnya.


"Dengan ilmu yang mereka dapatkan di pondok pesantren, mereka sudah menyiapkan mental di masyakarat kelak, agar tak mudah terpengaruh," tandas Gus Yusuf.