Internasional

Gatal-gatal Hingga Pegal, Keluhan Jamaah Usai Laksanakan Rangkaian Puncak Haji

Kam, 15 Agustus 2019 | 12:15 WIB

Gatal-gatal Hingga Pegal, Keluhan Jamaah Usai Laksanakan Rangkaian Puncak Haji

Jamaah haji di Masjidil Haram. (Muhammad Faizin/NUO)

Makkah, NU Online 
Setelah melaksanakan rangkaian puncak ibadah haji yakni wukuf di Padang Arafah dan dilanjutkan dengan bermalam di Muzdalifah serta melempar jumlah di Mina, jamaah haji memfokuskan ibadah sunah sembari menunggu giliran kepulangan ke tanah air.

Sebagian jamaah memilih untuk melakukan aktivitas ibadah di Masjidil Haram seperti shalat berjamaah, umrah sunnah, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan sebagainya. Namun sebagian memilih untuk beribadah di hotel masing-masing dengan pertimbangan jarak hotel yang jauh dari Masjidil Haram, maupun faktor kesehatan dan usia.

"Bagi yang usia lanjut dan resti (resiko tinggi), kita dampingi ke Masjidil Haram setelah dari Mina untuk melaksanakan tawaf ifadhah, dan sai sekalian dilanjutkan dengan tawaf wada' (tawaf perpisahan)," kata Hartono, salah satu Pembimbing jamaah dari Lampung kepada NU Online, Kamis (15/8).

Suasana hari ke tiga Masjidil Haram berdasarkan pantauan NU Online pun nampak padat dengan jamaah. Kebanyakan jamaah melakukan tawaf ifadhah dan sai ditutup dengan tahalul tsani yang menjadi rukun haji.

Terkait kepulangan, menunggu jamaah haji gelombang pertama dipulangkan ke tanah air, nantinya jamaah haji gelombang ke dua akan diberangkatkan ke Madinah mulai 20 Agustus 2019 untuk melaksanakan ibadah sunah yakni Arbain.
 
Pemulangan jamaah haji gelombang ke dua ke Tanah Air akan dimulai pada 30 Agustus 2019 langsung dari bandar udara Madinah. Sehingga seluruh jamaah haji Indonesia yang berjumlah sekitar 231.000 orang akan sudah berada di Tanah Air pada 17 September 2019.

Sementara kondisi kesehatan para jamaah saat ini sedang dalam pemulihan pasca ibadah Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) yang memang menguras tenaga dan stamina. 

Menurut petugas medis di Sektor 1 Syisyah, Yanika, keluhan kesehatan terbanyak dari jamaah haji yang ditemui adalah saluran napas atas (batuk, pilek) keluhan penyakit kulit, seperti gatal-gatal atau pecah-pecah karena kering. Para jamaah pun banyak yang mengeluhkan pegal-pegal karena harus berjalan berkilo-kilometer ke Jamarat ditambah dengan tawaf dan sai.
 
Berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji (Siskohat) Kementerian Agama, sampai dengan Rabu (14/8) siang, tercatat 151 jamaah haji Indonesia meninggal dunia. Sebagian jamaah dilaporkan wafat karena sakit. (Muhammad Faizin/Muchlishon)