Internasional

Beda Sikap Arab Saudi dan Iran Terkait Jamaah Haji ‘Berpolitik’

Sel, 13 Agustus 2019 | 16:30 WIB

Beda Sikap Arab Saudi dan Iran Terkait Jamaah Haji ‘Berpolitik’

Jamaah haji di Masjidil Haram.

Makkah, NU Online
Arab Saudi dan Iran memiliki sikap yang berbeda terkait dengan jamaah haji ‘berpolitik.’ Saudi menolak segala bentuk politisasi haji yang dilakukan jamaah selama mereka berhaji, sementara Iran sebaliknya. 

Menteri Media Arab Saudi, Turki al-Shabanah, mengingatkan agar para jamaah hanya fokus melaksanakan ritual ibadah haji. Ia menghimbau kepada para jamaah haji untuk menahan diri dari menggunakan slogan-slogan politik selama menjalankan ibadah haji.

Al-Shabanah menegaskan, penggunaan slogan-slogan politik selama haji tidak bisa diterima dengan cara apapun. Menurutnya, pihaknya akan mengambil tindakan untuk mencegah hal itu dan pelakunya akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Saudi.

“Tindakan seperti itu tidak akan diterima dengan cara apa pun, semua langkah yang diperlukan akan diambil untuk mencegahnya, dan peraturan akan diterapkan terhadap siapa pun yang melakukan ini,” kata al-Sahabanah, dikutip dari laman Middle East Monitor, Jumat (12/7).

Hal senada juga disampaikan Presiden Dewan untuk Urusan Dua Masjid Suci (Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah), Syekh Abdul Rahman as-Sudais. As-Sudais menghimbau agar para jamaah haji menghindari segala bentuk perbuatan yang dapat mengarah pada politisasi ibadah haji. 

Baginya, ibadah haji harus dilakukan dengan damai, tenang, nyaman, jauh dari slogan-slogan politik dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. “Haji bukanlah platform untuk politik atau sekterianisme, tetapi untuk persatuan umat Islam,” kata as-Sudais, dikutip laman Antaranews, Kamis (8/8).

Berbeda dengan sikap Saudi tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menulis di akun Twitternya bahwa para jamaah haji tidak perlu diimbau untuk menghindari politik selama berhaji. Menurutnya, adalah sebuah kesalahan besar jika Saudi mengatakan tidak boleh mempolitisasi haji.

“Diantara kesalahan besar adalah mereka mengatakan tidak mempolitisasi haji. Menciptakan persatuan adalah masalah politik. Mendukung dan membela kaum tertindas di dunia Islam, seperti negara Yaman dan Palestina, adalah masalah politik, tepatnya berdasarkan ajaran Islam dan kewajiban,” twit Khamenei, Rabu (10/7) bulan lalu.

Terbaru, Khamenei mendesak kepada seluruh jamaah haji untuk menolak ‘Kesepakatan Abad Ini’, proposal perdamaian Palestina-Israel yang digagas Amerika Serikat (AS). Dia mengutuk gagasan itu dan menganggapnya sebagai kejahatan terhadap manusia.

“Trik yang disebut 'Kesepakatan Abad Ini' yang digagas AS si tukang penindas dan teman-teman pengkhianatnya adalah bentuk kejahatan bukan saja terhadap warga Palestina tapi terhadap kemanusiaan," kata Khamenei, diberitakan Reuters pada Ahad (11/8).

"Kami menyerukan kepada semua orang untuk mengambil peran aktif demi mengalahkan kecurangan dan penipuan oleh musuh ini," lanjutnya. Pesan itu disampaikan Khamenei di depan para calon jamaah haji Iran. (Red: Muchlishon)