Suatu ketika, seorang kiai mengajak tetangganya yang yang juga seorang sopir mengantarkannya ke majlis pengajian. Awalnya sopir tak mau, namun lambat laun ia mau.<>
Singkat cerita, sepulang memberi tausiyah, oleh shahibul bait, kiai diberi dua kerdus berkat; satu besar dan satu kecil. Oleh kiai, si sopir diberinya kerdus kecil. Sopir pun agak sedikit kecewa; kenapa kardusnya tidak sama.
Tiba di rumah, Ibu Nyai membuka kerdus besar. Ternyata isinya hanya nasi. Pak Kiai pun yakin kalau kerdus kecil yang diberikan kepada sopir isinya lauk-lauk semua.
Sementara itu di rumahnya, si sopir dan istrinya senyum-senyum.
Di lain waktu, mungkin karena mendapat keberuntungan si sopir pun berharap bisa mengantar kiai lagi. Namun kiai hanya diam mendengar harapan si sopir. (Syaiful Mustaqim)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Abi Mudi Samalanga Dianugerahi Penghargaan Kategori Ulama Berpengaruh di Aceh
Terkini
Lihat Semua