Walau bagaimana pun, kiai kampung punya otoritas tersendiri meski secara keilmuan masih di bawah kiai-kiai pesantren.
Seperti diceritakan Gus Dur. Saat itu kakeknya, KH Bisri Syansuri diundang takziah ke salah seorang warga yang meninggal dunia.
Seketika Kiai Bisri, kiai yang ‘alim di bidang fiqih ini diminta untuk mentalqin sang mayit. Namun, Kiai Bisri enggan memenuhi permintaan keluarga mayit karena di situ ada seorang modin.
Masyarakat dibuat tidak nyaman dengan bacaan makhraj sang modin sebab bacaannya tidak karu-karuan. Lalu salah seorang tokoh masyarakat bertanya kepada Kiai Bisri.
“Mengapa panjenengan menyerahkan bacaan talqin ke beliau (modin)?”
“Karena dialah (modin) yang punya SK,” tutur Kiai Bisri. (Fathoni)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
3
Pengetahuan tentang HKSR Jadi Kunci Cegah Kekerasan Seksual, Begini Penjelasannya
4
Fatwa Haram Tak Cukup, Negara Harus Bantu Atasi Akar Ekonomi di Balik Sound Horeg
5
Bukan Hanya Kiai, Mustasyar PBNU: Dakwah Tanggung Jawab Setiap Muslim
6
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
Terkini
Lihat Semua