Suatu hari Ketua Umum PBNU, Gus Dur, kedatangan rombongan kyai dan aktivis NU dari Lampung. Agendanya silaturahim dan ngobrol sana sini, saling bercerita berkembangan, dan tentu saja berbagi humor.
Tapi sayang, di tengah hangatnya obrolan, seorang kyai yang sudah berumur batuk-batuk terus, hingga menjadi perhatian seisi ruangan.
<>
“Obatnya diminum belum Kyai?” tanya seorang anakmuda.
“Sudah tadi pagi,” jawab kyai sambil batuk.
“Tidur saja kyai, istirahat di mushola,” saran seorang kyai yang duduk di sampingnya.
“Jauh-jauh dari Lampung ke PBNU, sepuluh jam perjalanan, bayarnya mahal, masa sampai sini tidur,” jawab kyai sambil menutup mulutnya dengan dengan.
Gus Dur yang duduk di tengah-tengah, akhirnya angkat bicara, ”Makanya Kyai, jauhi Narkobar!”
“Ah, Sampean itu ada-ada saja, Gus. Saya tahu saja tidak itu Narkoba,” jawab kyai.
“Lha itu di saku sampean ada apanya?” tanya Gus Dur enteng.
“Ini rokok, Gus, bukan Narkoba!” jawab kyai lagi.
“Lah iya, saya dari tadi bilang, jauhi Narkobar,” kata Gus Dur.
“Narkoba? ‘R’-nya apa, Gus?” tanya pemuda yang duduk di pojok.
“Rokok,” jawab Gus Dur disambut gelak tawa terbahak-bahak. (Hamzah Sahal)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua