Daerah

Usia 91 Tahun, Mantapkan LP Ma'arif di Tanah Papua

Ahad, 20 September 2020 | 06:00 WIB

Usia 91 Tahun, Mantapkan LP Ma'arif di Tanah Papua

NU di Papua harus dijaga, karena Papua dengan sumber daya alamnya berada di pusat pusaran dunia. (Foto: Joko Prayitno)

Papua, NU Online

Ketua LP Ma'arif NU Papua, Kiai Rasyid Tumenggung Mayang berharap momentum Harlah ke-91 LP Ma'arif NU menjadi pendorong bagi jajaran pengurus untuk lebih meningkatkan eksistensinya di Tanah Papua.

 

Konkretnya, kata Kiai Rasyid Tumenggung Mayang, hal yang menjadi urgensi adalah penertiban aset-aset LP Ma'arif NU Papua, khususnya pada cabang-cabang LP Ma'arif NU di Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua; baik aset lahan maupun aset sekolah.

 

"Bangkitkan semangat sebagai penjunjung nama besar Nahdlatul Ulama di Tanah Papua," katanya pada peringatan Harlah ke-91 LP Ma'arif NU, Sabtu (19/9).

 

Sementara Ketua Tanfidziyah PWNU Papua, KH Toni Wanggai yang didampingi sekretaris PWNU Papua Kiai Muhamad Thoif, menegaskan LP Ma'arif NU sebagai lembaga kunci dalam membina fikrah ideologi Nahdlatul Ulama. Saat ini LP Ma'arif NU mempunyai 30.000 lebih satuan pendidikan.

 

"PWNU Papua pun tengah menggodok rencana pendirian Ubiversitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Tanah Papua," katanya.


Kiai Toni berpesan, NU di Papua harus dijaga. Pasalnya Papua dengan sumber daya alamnya berada di pusat pusaran dunia. Di sini kita tidak hanya berurusan dengan radikalisme dan intoleransi, namun juga berhadapan dengan ideologi separatisme.

 

"Dalam menyikapi perang ideologi ini, wajib bagi kita mengedepankan asas tawassuth, tawazun, i'tidal, dan tasamuh dalam Aswaja Annadliyah, sehingga menegakkan prinsip Islam yang rahmatan lil alamin," urainya.


Puncak peringatan Harlah LP Ma'arif NU di Papua diisi dengan tasyakuran serta manaqiban dipimpin oleh Gus Adib Fuad dan didampingi oleh Ketua PCNU Kota Jayapura KH Muhamad Syaiful. Acara diikuti oleh segenap jamiyah dan jamaah NU Kota Jayapura.

 

Kontributor:  Joko Prayitno, Fitri Haryadi

Editor: Kendi Setiawan