Nasional

Hadapi Masalah Pendidikan, Ma'arif NU Tidak Boleh Surut

Sab, 19 September 2020 | 10:15 WIB

Hadapi Masalah Pendidikan, Ma'arif NU Tidak Boleh Surut

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan agar tantangan yang ada di bidang pendidikan mendorong LP Ma'arif NU untuk tetap eksis mencerdaskan bangsa. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Hari ini Sabtu (19/9) Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama berulang tahun ke 91. Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) KH Said Aqil Siroj turut mendoakan agar LP Ma'arif tetap eksis dan berkiprah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

 

Terlepas dari hal itu, Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah ini berharap, LP Ma'arif tidak surut dalam menghadapi setiap masalah pendidikan. Sebaliknya tantangan tersebut harus menjadi dorongan agar keluar dari masa-masa sulit kaitannya dengan problem pendidikan yang ada. 

 

"Dalam pendidikan pasti ada tantangan, ada kesulitan, ada problem yang menghadang kita. Yang ada di depan kita. Itu semuanya tidak boleh menjadikan kita surut atau bergeser dari semangat kita, justru ada kesulitan besar yang berat, itu merupakan cambuk. Merupakan dorongan agar kita tak tertantang, kita harus menghadapi problem dan kesulitan itu,” kata Kiai Said saat menyampaikan sambutan di Puncak Harlah ke-91 LP Ma'arif NU yang digelar secara virtual, Sabtu (19/9). 

 

Selanjutnya, Kiai Said menerangkan, tantangan pendidikan dan kemajuan tekhnologi yang dicapai kelompok selain NU dijadikan pelajaran. Tidak boleh minder atau berkecil hati. LP Ma'arif NU harus mengejar ketertinggalan agar mencapai masa emas. Sama halnya seperti 300 tahun lalu dimana Islam menjadi bangkit melalui ilmu pengetahuan. 

 

Menurut Kiai Said, kunci bangkitnya Islam yang dipelopori oleh Khalifah Harun Arasyid, Kalifah Ma’mun, Khalifah Muatasim dan Khalifah Mutawail disebabkan karena sektor pendidikannya yang maju. Termasuk di beberapa negara populer seperti Makkah, Madinah, Baghdad, Tunis, Mesir dan Maroko. Negara-negara tersebut mampu menjadi bangsa yang dipandang dunia karena pendidikannya yang maju. 

 

"Di Baghdad terkenal lembaga pendidikan Anidzomiah, alumninya Imam gazali, Makkah Madinah juga pendidikannya maju belum lagi Damaskus,” kata Kiai Said. 

 

Penguatan kelembagaan

Sementara itu, Ketua LP Maarif NU KH Arifin Junaidi, mengatakan untuk menghadapi setiap tantangan pendidikan yang ada, program yang diifokuskan lembaganya cenderung dilakukan terhadap penguatan kelembagaan dan satuan pendidikan melalui manajemen profesional yakni program NU Smart School. 

 

Selain itu, ada  pelatihan kompetensi kepala sekolah atau madrasah serta guru mata pelajaran. 

 

"Kami juga sedang giat mengawal gerakan afirmasi pengembangan sarana prasarana pendidikan untuk keadilan dan pemerataan satuan pendidikan di lingkungan Ma’arif NU," kata dia. 

 

Sedangkan untuk NU Smart School dikembangkan dalam rangka mengantisipasi dan adaptasi terhadap perkembangan media dan teknologi digital yang begitu massif dewasa kini. NU smart school mendorong profesionalitas pengelolaah sekolah dan madrasah dengan mengoptimalkan Information and Communication Technology (ICT) dan sarana prasarana yang berkualitas. 

 

"Sebagai percontohan, kita bisa berkunjung ke SMA NUSA Gresik di Jawa Timur dan SMK Ma’arif NU Kudus di Jawa Tengah," pungkasnya. 

 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan