Tegal, NU Online
Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara (STAIBN) Tegal yang dulunya bernama IBN menggelar lustrum ke 5 atau dies natalis ke 25, Ahad (16/9). Dalam lustrum yang dilakukan secara sederhana di masjid Agung Slawi tersebut dihadiri beberapa pejabat Pemkab, Forkominda, Pengurus pengurus Yayasan Pusat Pengembangan dan Pengkajian Islam (YPPPI) Ki Gede Sebayu, Alumni STAIBN, mahasiswa serta tokoh masyarakat Kabupaten Tegal.<>
Ketua Panitia, Agus Subagyo, mengatakan, kegiatan lustrum ini sebagai bahan refleksi atas perjalanan STAIBN yang dulunya IBN selama kurun waktu 25 tahun. Dimana STAIBN yang sekarang beraalamat di Jl Jeruk Procot Slawi, pada awal perkuliahan menempati masjid agung Slawi.
“Ini sebagai apresiasi yang tinggi kepada para perintis dan pendiri STAIBN serta masyarakat yang telah membantu untuk mengembangkan STAIBN agar lebih maju,” ungkapnya.
Karenanya, lanjut Agus Subagyo, dalam lustrum ini diadakan orasi ilmiah yang dihadirkan dari alumnus STAIBN yang sekarang mengajar di Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta, yakni Dr Ahmad Muhammad Diponegoro.
Sementara, Ketua STAIBN, Drs Badrodin MSI, menuturkan, STAIBN yang lahir pada 16 Sepetember 1987 dibuka oleh Bupati Tegal pada saat itu. Dari awal STAIBN ini sangat dibantu atau didukung oleh Pemkab Tegal. Namun dirinya merasa akhir-akhir ini tak ada kabar pemberian bantuan dari pemkab. Padahal STAIBN ini merupakan aset Kabupaten Tegal.
“Sebenarnya pemah sudah banyak membantu STAIBN, dari awal pendirian beberapa tahun belakangan ini. Namun akhir-akhir ini tak ada kabar bantuan. Walau demikian kami tetap berterima kasih kepada pemkab karena telah banyak membantu atau berkontribusi kepada sekolah tinggi agama yang ada di Slawi ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ia menyampaikan sekelumit sejarah tentang berdirinya STAIBN yang dulunya bernama IBN. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya akan berusaha membangun STAIBN untuk lebih baik dari Sekolah Tinggi sampai ke Institute, terlebih sampai ke tingkat universitas.
Sementara, Wakil Bupati Tegal, Hery Soelistiyawan, yang diwakili staf ahli bupati, Maskur Ferdiansyah, menyampaikan bahwa dalam lustrum tersebut selain harus bersyukur juga dapat meningkatkan kualitas dalam menyiapkan kader bangsa. Selain itu dapat membuka kembali catatan tentang visi misi yang sudah ada.
“Di usia yang sudah relatif tua ini, diharapkan STAIBN tetap dapat bekerjasama dengan Pemkab Tegal dalam menjabarkan tri darma perguruan tinggi,” ungkapnya.
Ia memberikan pesan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh STAIBN, yakni mensyukuri keberhasilan yang telah dicapai, evaluasi, dan melakukan konsolidasi dan revitalisasi. “Kalau tiga ini dijalankan, pasti akan semkain eksis dan meningkat,” ujarnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz TGL
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua