Daerah

Siswa Baru Dipupuk Wirausaha

NU Online  ·  Sabtu, 20 Juli 2013 | 14:00 WIB

Yogyakarta, NU Online
Siswa-siswi tahun ajaran baru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif 1 (Smarifta) dipupuk kewirausahaan sejak dini. Pada Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) mereka diberi materi tentang kewirausahaan pada Rabu (17/7) lalu. 
<>
Muhammad Khoirul Roziqin menyampaikan materi kewirausahaan. Menurutnya, untuk menjadi bangsa sejahtera, 2 % dari jumlah warga harus menjadi pengusaha atau entrepreneur. Sedangkan jumlah pengusaha di Indonesia hanya ada 0.24 % dari jumlah penduduk yang ada. 

Dalam hal ini, Indonesia jelas tertinggal jauh dengan negara-ngara lainnya, terutama negara maju seperti Amerika Serikat yang jumlah pengusahanya sebanyak 11 % dari total penduduk yang ada. 

Muhammad Khoirul Roziqin yang akrab disapa Irul ini mengungkap, sebagian besar warga Indonesia bermental kuli. Mereka tidak mau menciptakan lapangan kerja sendiri, tapi hanya mencari kerja.

“Hampir semua lulusan perguruan tinggi kalau ditanya untuk apa kuliah, jawabannya cari kerja. Mereka cari amannya saja. Mereka jadi PNS atau masuk perusahaan BUMN,” ujarnya. 

Melihat animo masyarakat yang demikian, menurutnya, peluang untuk menjadi pengusaha yang sukses di Indonesia sangat terbuka lebar, dibandingkan menjadi pengusaha di negara-negara lain. Dia juga mengungkap beberapa tips untuk menjadi wirausahawan sukses.

“Seorang entrepreneur itu harus kreatif, mampu memanfaatkan peluang, berani mengambil resiko, dan komunikasi efektif,” ujarnya. 

Terkait dengan komunikasi efektif, dia menambahkan bahwa hai itu merupakan inti dari semuanya. Sebab menurutnya, tanpa komunikasi efektif, ketiga hal lainnya tidak akan berarti. 

“Komunikasi tidak berarti ngomong ya. Orang yang tuli dan buta juga bias berkomunikasi,” tegasnya sambil mencontohkan seorang tuli-buta yang berhasil menjadi wirausahawan sukses dengan cara mempromusikan produknya di Kaskus, sebuah jejaring sosial.

Berbagai kebiasaan yang dilakukan oleh seorang wirausahawan sukses juga disampaikannya kepada para peserta MOPDB. Mulai senang bersilaturrahim, integritas ataukesatuan, berpikiran terbuka, berorientasi pada tindakan, serta merasa bahagia. 


Redaktur    : Abdullah Alawi 
Kontributor: Nur Hasanatul Hafshaniyah