Daerah

Rektor UIM: Masjid Harus Dijadikan Sebagai Pusat Kaderisasi Aswaja

Rab, 22 September 2021 | 03:00 WIB

Rektor UIM: Masjid Harus Dijadikan Sebagai Pusat Kaderisasi Aswaja

Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Hj A Majdah M Zain saat menyampaikan sambutan pada Rapat Kerja Badan Takmir Masjid Ash-Shahabah Universitas Islam Makassar di Auditorium KH Muhyiddin M Zain UIM, Selasa (21/9/2021).

Makassar, NU Online

Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Hj A Majdah M Zain menyampaikan bahwa masjid harus menjadi pusat kajian keagamaan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini disampaikan saat Rapat Kerja Badan Takmir Masjid Ash-Shahabah Universitas Islam Makassar di Auditorium KH Muhyiddin M Zain UIM, Selasa (21/9/2021).


“Masjid UIM ini akan menjadi pusat kajian keagamaan yang rahmatan lil alamin juga menjadi destinasi baru di Kota Makassar. Saya memimpikan masjid UIM seperti Masjid Salman di ITB, Masjid Jogokaryan di Jogja bahwa masjid itu menjadi tempat pemberdayaan masyarakat di sekitarnya,” katanya.


Lebih lanjut, Majdah menjelaskan bahwa Masjid Ash-Shahabah UIM saat ini mampu menampung 2.500 jamaah. “Selanjutnya, tugas badan takmir masjid ini bagaimana membuat aktualisasi dalam program kerja yang mampu menghadirkan jamaah di masjid UIM, bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga melakukan kajian keagamaan, pembelajaran Al-Qur’an, pusat-pusat ekonomi masjid dan lain sebagainya," ujar Majdah.


Di sisi lain, masjid ini juga harus dijadikan sebagai pusat gerakan intelektual dan kaderisasi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah mahasiswa UIM. Masjid ini terintegrasi dengan bangunan perpustakaan, sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengaji dan mengkaji literatur Islam, terlebih UIM memiliki pusat kajian hadis dan warisan kitab kuning dari ulama-ulama NU Sulawesi Selatan.


Sementara itu, Ketua Badan Takmir Masjid Ash-Shahabah UIM KH Maskur Yusuf menjelaskan bahwa ke depan, Masjid UIM bukan hanya sebagai pusat kajian dan ibadah, tetapi akan menjadi pusat kegiatan sosial kemasyarakatan.


“Jika ada mahasiswa yang kurang mampu, insyaallah Masjid UIM akan hadir membantu. Tentunya, inovasi badan takmir masjid harus bekerja ekstra membuat program-program kerja yang mampu menopang ekonomi masjid," ujar Imam Rawatib Masjid Al-Marjaz Al-Islami Makassar itu.


Terlebih saat ini, lanjutnya, setiap pekannya, Masjid UIM telah melaksanakan pengajian kitab kuning yang dibawakan langsung para kiai NU dan pimpinan di UIM yang diikuti sivitas akademika UIM.


Masjid Ash-shahabah UIM dirancang oleh Arsitek Baskoro Tedjo, Dosen Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Desain bangunannya mengusung green building yang terintegrasi dengan rektorat, perpustakaan, dan auditorium, untuk tahap pertama, sedangkan tahap kedua akan dibangun menara UIM.

Kontributor: Andy
Editor: Syakir NF