Daerah

Polbangtan Yogyakarta-Magelang Gandeng Pesantren Kuatkan Ekonomi Santri

Sen, 30 Agustus 2021 | 23:00 WIB

Polbangtan Yogyakarta-Magelang Gandeng Pesantren Kuatkan Ekonomi Santri

Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) fokus pada penguatan modal kepada kelompok santri-alumni yang masih tinggal di pesantren. (Foto: Zulfa)

Semarang, NU Online

Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbangtan Yoma) menggandeng Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyyah (PW RMI) Jateng menjalankan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dalam wadah Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM). Program ini merupakan turunan dari kerjasama yang dijalin Pengurus Pusat RMI PBNU dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

 

PWMP fokus pada penguatan modal kepada kelompok santri-alumni yang masih tinggal di pesantren. Pendampingan ini bertujuan agar warga pesantren dan yang berada di lingkungan pesantren berdaya secara ekonomi. Memang kebutuhan sebelas bahan pokok yang diperjual belikan kelompok ini. Tentu penyediaan ini dari produk/hasil pertanian yang berada di sekitar lingkungan pondok pesantren dengan harga yang terjangkau.

 

"Program ini merupakan pengembangan wirausaha pertanian, setelah lulus dari pesantren bisa siap berwirausaha dalam bidang pertanian. Mulai sekarang sudah berjualan. Menumbuhkan wirausaha muda," papar Muh Nur Khamid, Ketua PWMP wilayah koordinasi Jawa Tengah dari Polbangtan Yoma.

 

RMI NU Jateng menjadi mitra Kementan sudah sejak 2019. KSTM pada 2019 terpusat kepada peternakan yaitu pemeliharaan unggas. "Alhamdulillah terdapat 365 yang lolos verifikasi 261 KSTM dengan realisasi 130.500 ekor," papar KH Abu Choir, Sekretaris PW RMI Jateng ketika dihubungi NU Online.

 

KH Abu Choir menambahkan bahwa dengan adanya dorongan dari pemerintah dari Kementan tidak hanya berakhir dengan program ini. Masih banyak hal yang bisa dikembangkan bersama antara kedua belah pihak

 

Khamid yang juga aktif dalam Unit Penjaminan Mutu (UPM) menyebutkan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan melakukan usaha santri tani milenial di bidang pertanian melalui tahapan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian yaitu mulai dari tahapan Penyadaran dan Penumbuhan pada tahun Pertama, Tahap Pengembangan pada tahun kedua dan Tahap Pemandirian pada Tahun ke Tiga. Pada tahun anggaran ini terdapat 15 KSTM yang terdiri dari 7 pesantren tersebar di Kota Semarang, Kendal, Pati dan Blora, untuk tiap kelompok disediakan 15 juta sebagai stimulus modal.

 

Usia santri tani yang tergabung dalam KSTM berkisar antara 17 – 39 tahun. Selain itu Polbangtan juga menargetkan santri yang berjiwa milenial dan adaptif terhadap teknologi informasi. Dalam tiap KSTM terdiri dari santri tani milenial yang berada di pondok pesantren, beranggotakan paling banyak 10 (sepuluh) orang dan bersedia mengelola kegiatan di bidang pertanian secara bersama-sama. Tidak hanya itu, Polbangtan Yoma juga memberikan pendampingan dari dosen dan tenaga teknis.

 

"Dengan adanya bantuan KSTM ini, santri memiliki pengalaman kewirausahaan dan pernah bergelut dengan dunia pasar sehingga menghasilkan nilai ekonomis. Selain itu, mereka mampu mengembangkan dan membekali diri," papar M Lu'lu'ul Maknun ketua KSTM Ar-Ridhwan.

 

Dia memberikan harapan ke depan KSTM ini bisa bebas dalam pengembangan usaha sesuai dengan geografis pesantren tentu, dalam koridor pertanian dan peternakan.

 

Kontributor: Mukhamad Zulfa
Editor: Kendi Setiawan