Daerah

NU Syiarkan Islam di Pedalaman Papua Lewat Shalat Id dan Kurban

Sel, 4 Agustus 2020 | 03:00 WIB

NU Syiarkan Islam di Pedalaman Papua Lewat Shalat Id dan Kurban

Bantuan hewan kurban dari LAZISNU Pusat untuk warga pdalaman Papua Barat (Foto: Dokumen NU Papua Barat)

Tambrauw, NU Online 

Momentum hari raya Idul Adha 1441 H dimanfaatkan Nahdliyin di Papua Barat untuk mensyiarkan dakwah Islam sekaligus mensosialisasikan keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) di kawasan pedalaman Pulau Papua, tepatnya di lingkungan komunitas muslim suku Abun di Yembun. 

 

Aktivis Banser Papua Barat Rif'an Effendy mengatakan, di kawasan pedalaman  yang berada di Distrik Yembun Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat itu  untuk pertama kalinya diselenggarakan shalat Idul Adha pada Jumat (31/7) dan dan penyembelihan hewan kurban pada Sabtu (1/8).

 

"Kami membantu PCNU Kabupaten Tambrauw dalam mengenalkan NU melalui berbagai kegiatan keagaman di masyarakat pedalaman Papua Barat seperti shalat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban sekaligus penyalurannya ke penduduk setempat," kata Rif'an alumni Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Demak kepada NU Online, Senin (3/8).

 

Dikatakan, dalam merealisasikan program penyembelihan hewan korban ini pihaknya mendapat bantuan seekor sapi dari LAZISNU Pusat. kegiatan ini disambut antusias umat Islam di kawasan ini, NU sebagai organisasi kemasyarakatan keagamaan semakin dikenal dan dicintai warga di kawasan ini.

 

"Agenda shalat idul adha dilaksanakan di lingkungan komunitas muslim suku Abun tepatnya di Masjid An-Nubar Nurul Muttaqin di Yembun ini diikuti puluhan jamaah. Bertindak sebagai imam dan khatib shalat idul adha Ustadz Sulaiman Yengren, pemuda dari suku Abun yang juga aktivis Banser Tambrauw," jelasnya. 

 

 

Dalam khotbahnya ustadz Sulaiman Yengren menekankan pentingnya menghayati makna yang ada di dalam ibadah kurban, di antaranya menumbuhkan solidaritas kepada sesama.

 

"Sesama umat Islam itu bagaikan bangunan yang saling menguatkan antara material yang satu dengan yang lain. Jadi sesama muslim harus saling membantu satu sama lainnya," katanya. 

 

Sesepuh suku Abun H Ibrahim Yeblo merasa gembira dengan adanya shalat id dan pemotongan hewan kurban tahun ini, terlebih hewan kurban ini bantuan dari LAZISNU Pusat.

 

"Artinya, ini menandakan bahwa sesama muslim muncul saling pengertian dan  perhatian. Kami yang berada di pedalaman merasa sangat diperhatikan," tuturnya
.

Sulaiman Yengren yang juga kordinator pemotongan hewan kurban menjelaskan bahwa semua masyarakat muslim di sekitar pegunungan Tambrauw mendapatkan bagian daging kurban ini.

 

"Mereka sangat gembira dengan kegiatan yang kami lakukan ini, ke depan diharapkan ada sinergi yang lebih baik dalam progam-program NU atau LAZISNU untuk memajukan muslim di pedalaman khususnya di Papua Barat," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz