Internasional

Idul Kurban PCINU Malaysia; Semangat Berbagi dalam Protokoler yang Ketat

Sen, 3 Agustus 2020 | 21:00 WIB

Idul Kurban PCINU Malaysia; Semangat Berbagi dalam Protokoler yang Ketat

Idul kurban PCINU Malaysia dilakukan dengan menjaga protokol cegah Covid-19. (Foto: Dok Istimewa)

Puchong, NU Online

Sesuai dengan target program Nusantara Berkurban NU Care-LAZISNU, penyaluran hewan kurban juga menjangkau ke Malaysia. Melalui PCINU Malaysia, daging kurban dipotong dan dibagikan pada hari kedua Idul Adha 1441, Sabtu (1/8).

 

"Hewan kurban berupa satu ekor sapi, di bagikan kepada 147 warga," kata M Fuad Hadziq, Wakil Ketua PCINU Malaysia, Ahad (2/8).

 

Saat pembagian sistem yang digunakan adalah dengan undangan, selain juga kepada jamaah manaqiban dan istighosah. Para penerima di antaranya adalah TKI berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Madura, Pati, Banyuwangi, Gresik, Lamongan. Mereka terutama yang tinggal di ​​w​​​ilayah di Puchong.

 

Pelaksanaan penyembelihan, pemotongan hingga pembagian daging kurban, kata Fuad, dengan memakai protokol kesehatan ketat yang diatur Pemerintah Malaysia. "Seperti maksimal 10 hewan setiap masjid dan penyembelih maksimal 10 orang. Semuanya memakai masker, dengan ancaman denda 1000 ringgit atau setara 3,5 juta rupiah," bebernya.

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh semua pengurus NU, Ranting-ranting setiap wilayah. Adapun banom yang terlibat di antaranya Pagar Nusa, Banser, Anshor, Fatayat, Muslimat NU, KMNU, PMII, Pejuang Islam Nusantara, Jam'iyah Muthahorijin Maahid Indonesia, dan masyarakat sekitar. 

 

Fuad juga menceritakan, saat pelaksanaan shalat Idul Adha diatur dengan SOP ketat. Seperti maksimal 100 orang jamaah per masjid, menggunakan jarak satu mater, memakai masker, membawa sajadah sendiri, tidak ada kontak salaman. "Beberapa masjid harus mendaftar dulu (untuk penyelenggaraan shalat Idul Adha)," tambahnya.

 

Sementara saat takbiran dibatasi di dalam masjid, tidak ada takbir kelilling, dan masyarakat dibatasi bepergian ke luar negara bagian.

 

Pewarta: Kendi Setiawan

Editor: Abdullah Alawi