Daerah

Inovasi Modul Pembelajaran Al-Qur'an untuk Difabel

Sen, 30 November 2020 | 02:00 WIB

Inovasi Modul Pembelajaran Al-Qur'an untuk Difabel

Penyusunan modul tersebut untuk memberikan spirit atau contoh bagi daerah-daerah lain agar lebih peduli terhadap difabel. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta, NU Online
Taman Pendidikan Qur'an Luar Biasa (TPQLB) Yayasan Spirit Dakwah Indonesia Cabang Yogyakarta gelar rapat penyusunan modul pembelajaran, Ahad (29/11).

 

Kegiatan tersebut dipandu oleh Mochammad Sinung Restendy, Pendiri TPQLB. Kegiatan dihadiri oleh Ferra Puspito Sari, ketua tim penyusun modul TPQLB, Budi ustadzah TPQLB sekaligus mitra Yayasan, guru dari SLBN 1 Yogyakarta, dan beberapa perwakilan dari lembaga pendukung kegiatan-kegiatan TPQLB, seperti NU Care-LAZISNU DIY.


Ada empat poin yang dibahas dalam rapat tersebut, yaitu tentang inovasi modul pembelajaran Al-Qur'an bagi difabel, mekanisme pembelajaran daring, anggaran, dan home visit.

 

"Modul pembelajaran yang akan disusun ini, isinya tentang acuan-acuan bagaimana pelaksanaan pembelajaran untuk difabel sehingga lebih variatif dan inovatif juga media pembelajaran yang tepat," jelas Sinunng dalam rilis yang diterima NU Online, Senin (30/11).

 

Ia mengatakan, penyusunan modul tersebut untuk memberikan spirit atau contoh bagi daerah-daerah lain agar lebih peduli terhadap difabel. Untuk pembelajaran daring, masing-masing guru membuat dua video pembelajaran yang berdurasi 3-5 menit disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan santri. Kemudian video itu dikirim via WA atau email kepada Bayu selaku penanggungjawab.

 

TPQLB Yayasan Spirit Dakwah Indonesia cabang Yogyakarta mendapat dukungan dari Kemenag. Waryono Abdul Ghafur selaku Direktur pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Direktorat Jendral Agama Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia berbangga dan memberi pesan.

 

"Saya besyukur dan mendukung sepenuhnya langkah yang dilakukan oleh yayasan spirit dakwah indonesia dalam rangka menyusun modul yang khusus diperuntukkan bagi para difabel. Mudah-mudahan modul ini berguna dan memberi semangat kepada para Difabel untuk semakin tekun belajar al-qur’an, memotivasi gurunya untuk lebih kreatif dan inovatif," ungkap Waryono, secara daring.


Terkait dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan TPQLB, Baily selaku perwakilan NU Care-LAZISNU DIY menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh TPQLB.

 

"Yang jelas LAZISNU tetap mendukung TPQLB," tutur Baily. Pihaknya akan memberikan dukungan, salah satunya dalam bentuk penggalangan dana.


Selain itu, Sinung juga mengusulkan home visit ke rumah santri dan calon santri yang membutuhkan perhatian lebih dalam belajar. Walaupun sebenarnya Yayasan tidak merekomendasikan tatap muka. "Home visit ini bagi santri yang kira-kira tidak bisa ngaji walaupun belajar dari rumah, dan kurang mendapat respons dari orangtuanya," tambahnya.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan