Daerah

Ini Sikap Muslim yang Baik bila Berpuasa Menghadapi Orang yang Marah-Marah

Sab, 8 April 2023 | 18:00 WIB

Ini Sikap Muslim yang Baik bila Berpuasa Menghadapi Orang yang Marah-Marah

Meskipun tidak membatalkan puasa, kemarahan dan membalas kemarahan tidak baik dilakukan orang Muslim. (Foto: ilustrasi/Freepik)

Cilacap, NU Online
Ekspresi kemarahan dan emosi yang meluap-luap adalah hal yang tidak baik secara agama Islam, terlebih dalam menjalankan ibadah puasa. Ada kalanya jika menghadapi atau mendapatkan kemarahan akan memancing memancing kemarahan pula. Bagaimana jika itu terjadi saat seseorang berpuasa?


Dewan Syariah LAZISNU Cilacap, Jawa Tengah apabila ada orang lain yang memarahi kepada orang yang sedang puasa, orang yang berpuasa tersebut  tidak boleh membalas marah. "Bahkan disuruh berucap saya sedang puasa sebanyak tiga kali," kata KH Ahmad Ashif Dahri dalam tayangan Assalamualaikum Kiai: Hukum Marah-Marah saat Berpuasa di Bulan Ramadhan di akun Youtube NU Care-LAZISNU Cilacap diunggah Kamis (6/4/2023).


Kiai Ahmad Ashif menambahkan bila ada kemarahan cukup diucapkan dalam hati, tidak usah dengan lisannya. 


"Itu saja orang yang berpuasa tidak boleh marah. Apalagi kita yang berpuasa mendahului marah, ini menyebabkan hilang pahala puasanya. Tapi tidak menjadikan batal puasanya," tegas KH Ahmad Ashif


Meskipun demikian, ia menyebut bila antara marah dan puasa tidak terkait dengan syarat atau rukun puasa dan hal yg membatalkan puasa. Hanya saja dia mengingatkan bahwa kemarahan membuat tidak nyaman orang yang dimarahi.


Program Assalamalaikum Kiai adalah salah satu program khusus NU Care-LAZISNU Cilacap dalam bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Program ini adalah bagian dari 6 Program Ramadhan Menggembirakan NU Care-LAZISNU.


"Di Cilacap, program ini bertujuan untuk mengedukasi kaum Muslim terutama orang NU agar lebih mengerti hal-hal terkait puasa khususnya puasa Ramadhan," kata Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi.

 

Menurut Fauzi, peluncuran program Ramadhan 1444 Hijriah 'Ramadhan Menggembirakan' ditandai dengan santunan bagi anak yatim pada Selasa (27/3/2023).


"Kegiatan ini bersinergi degan komunitas Permata Nusakambangan Cilacap. Ini merupakan bentuk kepedulian NU Care-LAZISNU Cilacap kepada sesama di bulan Ramadhan," ujar Ahmad Fauzi.


Fauzi menambahkan bahwa sumber dana santunan memanfaatkan hasil kotak infak (Koin) NU. Menurutnya Koin NU harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. "Manfaatnya harus benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan," ujarnya. 


Karena itu, selain santunan pada hari tersebut, NU Care-LAZISNU Cilacap juga memaksimalkan pemanfaatan Koin NU untuk berbagai kegiatan 'Ramadhan Menggembirakan'.


"Para penerima manfaat yakni anak yatim, duafa, guru ngaji, difabel, dan lain-lain," imbuhnya.


Fauzi juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan program 'Ramadhan Menggembirakan'. "Mari di bulan Ramadhan 1444 Hijriah ini kita berbagi sesama tanpa memandang suku, ras, dan antargolongan lainnya melalui NU Care-LAZISNU Cilacap," pungkas Fauzi.


Kontributor: Ahmad Solkan
Editor: Kendi Setiawan