GP Ansor Pamekasan Apresiasi Penyulutan Api Perdamaian Dunia
NU Online · Jumat, 7 Februari 2020 | 04:00 WIB
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Perhelatan Peace Run 2020 yang melibatkan 10 negara di Kabupaten Pamekasan, diharapkan menjadi oase perdamaian di Indonesia. Sebab saat ini, kedamaian dunia berada dalam ancaman. Ketegangan di negara-negara Timur Tengah yang melibatkan sejumlah negara maju, cukup mengkhawatirkan.
Demikian ditegaskan Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Pamekasan, Jawa Timur, Syafiuddin saat ditemui di kantor PCNU di Jalan R Abd Aziz Nomor 95 Pamekasan, Jumat (7/2) pagi.
Peace Run 2020 diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk meciptakan perdamaian dan hidup rukun dengan warga dan bangsa manapun.
"Kita sangat apresiatif. Sebab, itu selaras dengan spirit perdamaian yang selalu diusung oleh NU," tegas Syafiuddin.
Perhelatan Peace Run 2020 merupakan kerjasama Rotary Indonesia dengan Forum kerukunan Umat Beragama (FKUB) Madura. Prosesinya diawali dengan penyulutan obor api di destinasi wisata Api Tak Kunjung Padam, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Kamis (6/2). Penyulutan api tersebut dilakukan oleh Madura United Academy. Selanjutnya, dibawa berlari menuju Mandhepah Agung Ronggosukowati Pamekasan.
Sebelum itu, para peserta Peace Run 2020 mengunjungi Sekolah Dasar (SD) di Larangan Tokol guna menanam pohon yang mensimbolkan perdamaian, kemudian dilanjutkan ke monumen Arek Lancor, setelah menyaksikan tari tradisional untuk memperkenalkan kearifan lokal budaya Madura.
Setelah itu, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menerima Obor Api Perdamaian di depan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Pamekasan dengan ikut berlari santai bersama menuju mandhepah Agung Ronggosukowati.
“Api tak kunjung padam, apinya bisa menjadi pemantik untuk dibawa berkeliling ke seluruh dunia,” paparnya.
Dijelaskan, pesan yang dibawa kepada seluruh masyarakat dunia adalah pesan perdamaian, pesan yang menyejukkan bukan pesan yang memojokkan, sehingga pola kebiasaan lama yang kurang bernilai positif sudah terkikis dengan ajang yang cukup menakjubkan itu.
“Pesan yang dibawa adalah pesan perdamaian, pesan harmoni, pesan kebersamaan, pesan kesetaraan antarsesama manusia. Ditambah lagi apresiasi dari 10 negara yang turut hadir,” katanya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua